Menurutnya, pembentukan TAP Jabar dilakukan secara transparan dan diisi orang kredibel dibidangnya.
”TAP dibentuk dengan keterbukaan, tanpa sembunyi-sembunyi atau dikemas dengan cara kemasan indah,” ujar Erry kepada wartawan,
Dia menilai, potensi konflik kepentingan muncul ketika keterbukaan tidak hadir. Namun, sebaliknya potensi konflik kepentingan akan tereduksi ketika transparansi hadir.
Erry menuturkan, silakan semua anggota TAP diawasi, dan ditegur bila ada yang menyimpang atau menyalahgunakan wewenang.
Erry yang merupakan mantan Ketua KPK itu mengatakan, pembentukan TAP Jabar untuk mengakselerasi program kerja serta mempercepat realisasi pembangunan di Jabar.
Hal itu sesuai dengan arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang mengusung tagline ’Jabar Ngabret’.
’’Jadi, mengangkat orang yang dipercaya itu bukanlah pelanggaran etika atau hukum, melainkan kewajaran semata.
Mari berpikir positif tanpa prasangka, bicara dengan data dan fakta. Terlalu mudah bila sekadar mencari kesalahan atau kelemahan, mari kita bersama-sama menggali gagasan,” kata Erry seraya mengatakan Kang Emil harus tetap semangat dan cermat, terima semua kritik sebagai suplemen gairah kejuangan. (yan)