BANDUNG– Profesionalisme dan ketangguhan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tak diragukan lagi. Hal itu ditunjukkan Diskar PB itu di hadapan para peserta Upacara Peringatan HUT ke-100 Damkar Tingkat Kota Bandung di Plaza Balai Kota Bandung, Kamis (14/3/2019).
Ratusan petugas melakukan atraksi heroik di hadapan Wali Kota Bandung Oded M. Danial. Mereka meneriakkan yel-yel yang membakar semangat, membentuk formasi angka 100, dan memberi salam penghormatan kepada Oded.
Tak hanya itu, enam orang petugas juga menunjukkan kemampuan mereka melakukan aksi bela diri Tarung Derajat. Selaku tim yang selalu berhadapan dengan situasi ekstrem, kemampuan fisik yang mumpuni memang dibutuhkan oleh satuan ini. Para petarung itu juga merupakan atlet bela diri yang kerap menjuarai berbagai pertandingan.
Tak sampai di situ, dua orang petugas juga melakukan rappelling dari mobil pancar setinggi 10 meter. Diawali penyalaan suar, keduanya turun dari ketinggian bermodalkan seutas tali. Salah seorang petugas bahkan turun dengan posisi kepala di bawah.
Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengungkapkan, pelatihan fisik seperti itu memang diutamakan di satuannya. Hal ini penting untuk menjaga elastisitas tubuh dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
“Mereka yang tugasnya naik pohon, naik gedung, turun sumur, yang tingkat kesulitannya tinggi secara fisik tentu harus disiapkan kondisi yang prima,” ucap Ferdi usai upacara.
Kendati tak semuanya diajarkan bela diri, tetapi seluruh tim harus terus melatih fisik dalam bentuk olahraga apapun. Ferdi tak membatasi timnya harus tergabung dalam olah raga tertentu. Namun selaku Ketua Tarung Derajat Kota Bandung, ia tentu senang jika satuannya bisa olahraga bela diri.
“Bukan untuk melukai, bukan untuk menyakiti, tapi dalam rangka melaksanakan tugas,” katanya.
Di ulang tahun yang ke-100 ini, Ferdi mengaku ingin terus meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan sarana prasarana Diskar PB Kota Bandung. Kendati saat ini jumlah anggota penyelamat masih jauh dari ideal, namun itu tidak mengendorkan semangatnya dalam melakukan penyelamatan kemanusiaan.
“Kami adalah pelayan masyarakat, ketika tidak hanya dalam kebencanaan tetapi pencegahan. Itu esensinya pelayan masyarakat,” ucapnya.