Usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor bersama Dirut ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) Abdulbar Mansoer, Carmelo mengatakan faktor utama MotoGP bisa digelar di Mandalika karena balapan ini merupakan ajang olahraga yang sangat populer di Indonesia.
“Kita semua tahu kalau balap motor (MotoGP) sangat populer di Indonesia, dan ini sangat penting bagi industri kami. Sejak beberapa waktu silam kami memang mencoba kembali ke Indonesia,” kata Carmelo di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (11/3).
Dikatakan Carmelo, Dorna memang pernah ke Indonesia saat sirkuit Sentul dibangun pada 1996 hingga 1997. Namun, karena alasan keselamatan sirkuit Sentul tidak bisa digunakan para pembalap untuk mengaspal kembali. Hingga akhirnya Dorna terbuka kemungkinan soal lokasi balap yang baru bersama pihak ITDC, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pengembangan pariwisata.
“Saat kami berbicara dengan ITDC, ada kemungkinan lokasi (balap) di Mandalika, Lombok, dengan sirkuit semipermanen, safety, dan berada di tengah-tengah kawasan yang luar biasa yakni di pinggir laut, terdapat hotel, dan penunjang lainnya,” jelas Carmelo.
“Kami mulai membahas dengan ITDC dan sudah datang langsung ke Mandalika, juga Bali pada Oktober 2018 lalu. Itu menjadi awal komitmen kami untuk kerja keras,” tuturnya.
Carmelo mengatakan bahwa rencana MotoGP 2021 di Mandalika direspons baik oleh para pembalap dunia. Mereka menyebut gelaran di Indonesia bisa menjadi proyek yang baik dan Dorna sudah mengumumkan lewat konferensi pers di Qatar. “Respons mereka sangat fantastis dan mereka terlihat sangat senang,” pugkas Carmelo. (jpc)