Genjot Terus Produktivitas Kopi Jabar

BANDUNG – Dinas perkebunan Jawa Barat bertekad akan menjadikan Kopi Asli Jabar sebagai komoditi yang banyak diminati dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Perkebunan Jabar Dodi Firman Nugraha mengatakan, saat ini pekembangan kopi dari hulu sampai hilir setiap tahunnya mengalami kemajuan signifikan.

Perkembangan kemajuan ini dibarengi dengan semakin banyaknya perteumbuhan para pengusaha dengan membuka kedai-kedai kopi hampir diseluruh Kabupaten/Kota di Jabar.

’’Ini yang nantinya akan kita garap agar perkembangan kopi di Jabar terus tumbuh dan berkembang,”jelas Dodi ketika ditemui di kantor Bappeda kemarin. (12/2).

Dodi mengatakan, meski luas area perkebunan kopi di Jabar masih kalah dengan provinsi Lampung dan Aceh, namun kualitas kopi Jabar adalah yang terbaik dan banyak digemari di luar negeri.

Dia menyebutkan, sekarang ini laus area perkembunan kopi di Jabar baru hanya mencapai sekitar 41 ribu hektar. Jumlah ini akan terus bertambangan seiring dengan dorongan dan dukungan dari pemprov Jabar kepada para petani kopi.

Sedangkan untuk para pelaku pengusaha kopi saat ini, sudah banyak para pelaku industri kopi yang sudah masuk ke dalam binaan Dinas UMKM dan Koperasi.

’’Jumlahnya sudah ribuan, bahkan hampir setiap daerah memiliki jenis kopi masing-masing, seperti kopi puntang, kopi manglayang, malabar, dan masih banyak lagi,”kata dia.

Untuk itu, lanjut Dodi, kedepan pihaknya akan mendorong para penggiat kopi. Dari mulai petani, pelaku usaha kopi, dan pelaku susaha kedai kopi.

Bentuk dukungan tersebut rencanannya akan dibuat berbagai kegiatan festival khusus kopi agar masyarakat semakin menyukai untuk meminum kopi.

’’Kita sebetulnya sudah sering buat acara seperti ngopi saraosna, Bandung lautan kopi atau bisa juga nanti di gelar ketika bertepatan dengan ulang tahun provinsi Jabar,”kata Dodi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, keberadaan kopi telah menjadi penyumbang pergerakan ekonomi Kabupaten Bandung selain hortikultura.

Dia menyebutkan, perputaran uang dari kopi diperkirakan mencapai Rp1 triliun atau cukup signifikan dibanding hortikultura seperti sayur dan buah yang mencapai Rp5 triliun per tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan