Perang Hoaks di Dunia Maya, Danger !

Sebanyak 60 atau 65-an ada indikasi melanggar sehingga kami sampaikan kepada po­lisi. Kemudian kami juga ber­diskusi dengan teman penyel­enggara pemilu untuk secara periodik mengupdate data berita bohong. Agar semua nanti bisa discounter, ditinda­klanjuti. Misalnya mana ini yang tidak benar, tambah Afif.

Sudah Profesional

Sementara itu, Dirjen Poli­tik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Sudarmo men­gatakan, KPU dan Bawaslu sudah bekerja secara profe­sional dan proporsional. Ini merupakan langkah atau kebijakan dalam menyele­saikan masalah. Ia juga yakin pemilu serentak akan berjalan dengan damai, aman, lancar dan sukses.

Ini juga merupakan tonggak sejarah bagi pelaksanan pe­milu. Jadi ini bukan hanya kita serahkan saja kepada penyelenggara. Tapi harus ada komitmen dari stakeholder terkait. Karena jika ada keter­kaitan yang kuat dalam mewu­judkan pemilu, dibutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak, tandasnya.

Kembali ke Ideologi Bang­sa

Terpisah, Anggota MPR RI dari Fraksi Nasdem, Johnny G Plate, menambahkan, perpo­litikan nasional haruslah be­retika, tak bisa berpolitik tanpa etika. secara normatif memang dalam etika perpolitikan tentu mengacu kepada ideologi ne­gara. pada pilar utama ke­bangsaan kita tentu berlanda­skan pada Pancasila dan tiga konsenses lainnya, baik itu kebangsaan, NKRI, kemaje­mukan dan konstitusi negara.

“Khususnya terkait dengan Pilpres ada beberapa perta­nyaan yang terkait dengan etika. Pertama adalah ruang publik diisi dengan etika apa, apakah ber etika atau tidak, menurut saya di dalam ruang publik kita khususnya ter­kait dengan Pilpres, ada satu kehilapan etika yang luar biasa besar,” katanya.

Kehilapan itu adalah dengan mengalihkan isu kontestasi pilpres atau pemilu presiden menjadi referendum Presiden Jokowi-JK, menurut Johnny, hal tersebut kehilapan yang pertama.

“Jadi ruang publik kita diisi dengan mengevaluasi kiner­ja kabinet jokowi-jk dikesan­kan seolah-olah kelemahan-kelemahan yang dilaksanakan oleh kabinet Jokowi-Jk atau belum selesai program-pro­gram yang dilaksanakan oleh kabinet Jokowi-JK , sebagai keunggulan calon presiden Prabowo-Sandi dan politisilah yang membuat ini,” sindirnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan