NGAMPRAH– Kepemimpinan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyita perhatian publik sejak dilantik hingga saat ini. Itu terlihat dari program yang digulirkan sangat membantu masyarakat kurang mampu. Di antaranya, soal program “Bedah Rumah” yang terus dilakukan di setiap kunjungannya ke pelosok daerah menggunakan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan.
Bahkan tercatat, hingga saat ini telah melakukan renovasi rumah tak layak huni (Rutilahu) sebanyak 120 unit rumah warga masyarakat saat melaksanakan kegiatan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) di setiap daerah pemilihan (Dapil).
Umbara menyebutkan, program “Bedah Rumah” sudah dilakukan terhadap 120 unit yang rata-rata untuk satu rumah mendapatkan sekitar Rp 25 juta. “Pemkab akan terus-menerus melakukan perbaikan rutilahu dengan mengajak para pengusaha untuk ikut serta membantu warga tidak mampu melalui bantuan CSR perusahaan. Dan itu sudah berjalan serta mendapat respon positif,” katanya seraya menyebutkan ada 24 ribu rutilahu yang harus diperbaiki dan tahun ini ditargetkan 6 ribu unit bisa diperbaiki.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman KBB, Rahmad Adang Syafaat mengaku sepanjang Oktober 2018 hingga saat ini sudah ada 120 perbaikan rutilahu yang anggarannya berasal dari CSR.
“Satu rumah rutilahu yang kami lakukan itu anggarannya Rp 25 juta. Kami akan terus perbaiki rumah tak layak huni sepanjang masih ada bantuan yang kami terima,” kata Adang.
Saat ini, ujar Adang, Pemkab Bandung Barat mencatat ada sebanyak 24 ribu rumah di KBB yang tidak layak huni. Tetapi, jumlah tersebut, Adang menyebut tidak selalu mengandalkan bantuan dari CSR melainkan ada pula dari APBD.
Sejumlah pengusaha yang memberikan bantuan CSR rutilahu, kata Adang bervariatif mulai anggaran yang diperuntukkan pembenahan satu unit, dua unit, lima unit, 10 unit, hingga 20 unit rutilahu tergantung perusahaannya.
“Sekarang sudah ada 20 perusahaan yang membantu. Kami juga akan dapat bantuan dari APBN yang tengah tahap proses dan Insya Allah cair di akhir Maret. Tahun ini pun bantuan dari APBN itu untuk 6 ribu rutilahu, dan APBD untuk 200 rumah yang nominalnya sama Rp 25 juta. Pemkab juga memberikan kemudahan kepada pengusaha yang menyumbangkan bantuan untuk program rutilahu, yakni dengan membebaskan biaya perizinan-perizinan dan pelayanan yang cepat,” pungkasnya. (adv/drx)