Holtikultura Berwawasan Lingkungan

CIMENYAN – Untuk menjaga konservasi alam di kawasan bandung utara (KBU), pemerintah Kabupaten Bandung menekan kepada para pelaku pertanian untuk tetap memperhatikan penghijauan dalam budidaya hortikultura.

Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan mengatakan, pengembangan pertanian di kabupaten Bandung terus dilakukan. Hal itu, bertujuan dalam pertahankan kebutuhan sandang pangan masyarakat. Tetapi, dalam pengembangannya semua pelaku pertanian jangan melupakan penghijauan alam di areal budidayanya.

Dirinya menekankan agar petani hortikultura di Kecamatan Cimenyan beserta para mitra pendukungnya tetap memperhatikan penghijauan lingkungan dengan menjaga tegakan untuk menjaga kawasan serapan air. Jangan sampai usaha pertanian yang bertujuan menyejahterakan masyarakat, justru berujung bencana alam yang merugikan semuanya.

”Kawasan Cimenyan memiliki ruang terbuka hijau sangat luas, jadi saat bercocok tanam, semua pelaku pertanian harus memperhatikan kelestarian lingkungan,” jelas Gun Gun saat ditemui disela sela menghadiri panen bawah putih di wilayah kecamatan Cimenyan, Senin (4/3).

Menurutnya, pertanian bawang putih di kawasan tersebut tetap bisa diselingi tanaman keras untuk membantu penyerapan air. Namun ia pun tak menampik jika pola tanam seperti itu memang harus dikaji terlebih dulu pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman bawang putih.

Meskipun demikian berpengaruh atau tidak terhadap produktivitas, tanaman keras memang dibutuhkan di areal pertanian bawang putih Kecamatan Cimenyan. Sebab, kecamatan tersebut masuk dalam Kawasan Bandung Utara (KBU) yang notabene seharsunya menjadi daerah resapan.

”Tetap harus memperhatikan lingkungan, karena wilayah cemenyan merupakan kawasan serapan air,” jelasnya.

Gun Gun mengakui bahwa jumlah produksi memang akan berpengaruh terhadap keuntungan yang diterima petani saat panen. Namun jika pola tanam tak berwawasan lingkungan, keuntungan itu akan sia-sia ketika bencana alam terjadi dan menimbulkan kerugian lebih besar dari mulai materi sampai korban manusia.

Seperti diketahui, minimnya tanaman keras di areal pertanian KBU Kabupaten Bandung pernah berimbas pada terjadinya banjir bandang beberapa waktu lalu. Kejadian itu mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, tiga luka-luka dan belasan rumah warga rusak.

Bupati Bandung Dadang M. Naser ketika itu menegaskan dengan adanya kejadian tersebut, akan menjadi bahan evaluasi terkait pengawasan dan penghijauan KBU di wilayahnya. Meskipun lokasi bencana tak masuk KBU, Dirinya tak menampik jika banjir bandang jelas terkait dengan kondisi lahan di wilayah tersebut, sudah minim resapan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan