JAKARTA – Kabar penangkapan politikus Andi Arief atas dugaan narkoba bikin geger sejumlah petinggi Partai Demokrat termasuk Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno. Atas peristiwa ini. Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengaku, prihatin atas apa yang menimpa Andi Arief. “Ya baru dengar tadi di televisi. Kami prihatin atas apa yang menimpa saudara kita AA (Andi Arief),” tutur Ace.
Ace sendiri enggan menanggapi hal-hal yang bersifat politis atas peristiwa itu. “Ini ranah hukum ya, jangan dibawa kemana-mana. Prespektifnya jangan melebar. Kami juga tidak mau mencampuri urusan yang ada. Ya serahkan saja ke pihak kepolisian. Ketika ditanya wartawan ya, kami tentu prihatin. Tapi sekali lagi, kedepankan azas praduga tak bersalah,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari sempat tidak percaya dengan informasi yang beredar. “Jujur saja, kami kaget. Ya, kaget banget. Ini seperti petir di siang bolong. Kami terus mendalami informasi yang didapat. ,” terang Imelda.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi akan berkoordinasi dengan Partai Demokrat mengenai rencana bantuan hukum kepada politikus Andi Arief yang ditangkap polisi atas dugaan mengonsumsi narkoba.
“Untuk awal, penangkapan ini merupakan ranah pribadi. Akan tetapi, kami akan berkoordinasi dengan Partai Demokrat. Apakah dibutuhkan bantuan hukum yang akan diberikan kepada Andi Arief,” terang Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade.
Ditambahkan Andre, saat ini Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad, sedang berkoordinasi dengan Partai Demokrat terkait bantuan hukum untuk AA. “Ini tentu musibah dan prihatin dengan adanya kasus ini,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Senada dengan Imelda Sari, Andre pun mengaku kaget dengan informasi penangkapan Andi Arief. “Saya minta Bang Andi, tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini,” ucap Andre.
Terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi M. Iqbal mengatakan politikus AA digrebek di dalam kamar hotel di Jakarta Barat, Minggu (3/3) pukul 18.30 WIB, sendirian dan tidak terdapat seorang perempuan di dalam kamar tersebut.