BANDUNG – Rencana pembangunan tol dalam kota Bandung yang menjadi kelanjutan Pasirkoja-Surapati atau North South Link (NS Link).terus dimatangkan oleh Pempov Jabar bersama Kementrian PUPR.
Pembahasan pembangunan jalan tol dalam kota tersebut, di evaluasi dalam rapat kerja yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Iwa Karniwa.
Iwa menuturkan, pada intinya rencana pembangunan jalan tol dalam kota akan terlaksana. Namun, kajian yang harus dilakukan adalah perlu adanya revisi rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) Jawa Barat.
”Karena tol ini tiga pihak ya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Provinsi Jabar, dan Pemerintah Kota Bandung sebagai penerima manfaatnya,” kata iWa keetika ditemui di Gedung Sate kemarin. (26/2)
Dia mengatakan, untuk merevisi RTRW Jabar nantinya akan langsung diintegrasikan dengan pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dan proyek Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya.
Tol yang diinisiasi oleh PT Citra Marga Nusapala Persada (CMNP) melalui BUMD PT Jasa Sarana tersebut akan segera diakomodir pihaknya dalam revisi Peraturan Daerah RTRW Jabar.
Dia menilai, ruas yang merupakan sambungan dari Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) tersebut akan didorong oleh Pemprov Jabar guna mengantisipasi pertumbuhan jumlah kendaraan yang mencapai 12 persen setiap tahun khususnya di Kota Bandung.
Sehingga, dengan adanya tol ini memudahkan pergerakan orang dan barang khususnya dari wilayah selatan.
Selain pembahasan rencana tol NS-Links dalam revisi RTRW Jawa Barat 2009-2029 turut dibahas pengembangan sistem jaringan transportasi meliputi pembangunan jalan bebas hambatan lainnya seperti, Pengembangan Tol dalam Kota Soreang-Pasirkoja, Tol Soreang –Ciwidey, Tol Lingkar Utara Bandung Raya, Padalarang -Nanjung-Cipatik-Soreang-Banjaran-Arjasari-Majalaya-Cicalengka-Nagreg, Padalarang -Cimareme dan pembangunan/pengembangan jalan tol lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Dalam pertemuan tersebut Sekda didampingi Asisten Daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan Jawa Barat Eddy Nasution, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Deddi Taufik dan Kepala Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat Taufiq Budi Santoso. (mg2/yan)