BANDUNG– Tidak ada latihan sama sekali di agenda hari keempat tim Honda DBL Indonesia All-Star 2018 di Amerika Serikat. Sebab, hari itu (23/2 waktu California) mereka harus menjalani tantangan yang berbeda. Yakni mengikuti turnamen nasional Dtermine Your Destiny.
Udara dingin di Corona, California sempat menjadi kekhawatiran tim Honda DBL Indonesia All-Star. Pagi itu, udara sempat menyentuh angka 4 derajat celcius. Ini adalah suhu terendah sepanjang lawatan mereka di AS hingga kemarin (23/2).
Turnamen dibuka dengan pertandingan di partai putri antara Honda DBL Indonesia All-Star melawan Team Dtermined Select. Bermain di dalam Pool A Grade D1 (8th Grade), tim putri All-Star benar-benar kesulitan untuk menemukan peak dalam permainan mereka.
Selain udara dingin yang memperlambat gerakan, perbedaan regulasi yang diterapkan dalam pertandingan tersebut juga membuat serangan mereka kian tidak efektif. Sejumlah bad call dari wasit mereka terima, yang jika menurut peraturan FIBA yang biasa digunakan, seharusnya call tersebut tidak perlu terjadi. Momentum tidak pernah berpihak ke srikandi pelajar Indonesia itu.
Di pertandingan berikutnya, tim All-Star memperbaiki segala kekurangan mereka. Tubuh yang sudah lebih bisa beradaptasi dengan udara dingin memudahkan mereka. Berhadapan dengan tim WE-R1 yang memiliki materi pemain lebih komplit daripada tim sebelumnya, Faizzatus Shoimah dkk “mengaum”. Mereka menang 42-35.
Center mereka, Amelia Ryan Ayu (SMAN 8 Malang) tampil galak di bawah ring. Beberapa upaya lawan dalam mencetak angka dimentahkannya. Duet pelatih IGN Ngurah Teguh dan Yunita Sugianto pun mampu mencegah turnover, traveling, dan foul banyak dilakukan oleh tim asuhannya sebagaimana yang terjadi di game pertama.