”Yang waktu itu saya lihat mangkrak, enggak terpakai, bahkan saya minta dijual waktu itu. Tapi pak Martin (kepala P4TK) menyanggupi memperbaiki, ternyata sekarang sudah saya lihat dengan mata kepala sendiri mesin tersebut bisa digunakan,” ujarnya.
Lebih jauh, Muhadjir mengungkapkan, pengadaan peralatan pendidikan di P4TK-BMTI merupakan bagian dalam rangka penyiapan guru produktif sesuai perintah Presiden.
Dia menerangkan, P4TK-BMTI adalah tempat untuk melatih para guru-guru produktif agar mereka bisa meningkatkan keterampilan serta mengupgrade kemandiriannya.
”Ini adalah respon kita terhadap Inpres Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut Muhadjir, dirinya harus datang langsung ke P4TK-BMTI untuk memastikan jika peralatannya memang layak dan memadai untuk para guru. Sejauh ini, pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan yayasan Schneider dari Prancis yang memberikan bantuan mesin produksi.
”Ini nanti merupakan model, kalau memang cocok, nanti akan kita inseminasi, paling tidak di satu provinsi ada satu unit peralatan yang digunakan sebagai tempat praktek bersama siswa yang memiliki jurusan yang sama, karena sangat mahal kalau tiap sekolah harus dikasih,” jelasnya. (ziz)