BANDUNG – Pekerja proyek di masjid Al Jabbar kawasan Gedebage bernama Ahmad Sujai (43) telah diurus dengan baik.
Humas PT Wika Asep Sukmawansah mengatakan, korban sudah diurus dengan baik oleh pihak perusahaan. Bahkan sudah diantar dan dimakamkan oleh pihak keluarganya di Karawang.
“Pihak perusahaan sudah mengurus semuanya termasuk santunan dan asuransi kepada keluarga korban,”kata Asep ketika ditemui pihak Jabar Ekspres, Kamis (21/2).
Asep menuturkan, meninggalnya pekerja pada proyek pembangunan masjid tersebut adalah musibah yang tidak diinginkan oleh siapapun. Sebab, selama ini pihaknya sudah menginstruksikan untuk keselamatan kerja.
Menurutnya, berdasarkan keterangan dari pekerja lainya saat kejadian korban terjatuh dan meninggal dunia. Pihak perusahaan sudah menyelesaikannya dengan keluarga korban.
“Tidak ada tuntutan, bukan berarti beli nyawa, terkait tentang K3 sudah sesuai ,” klaim dia.
Sementara itu, Kapolsek Gedebage Kompol Oesman Imam Qomarudin mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan berdasarkan keterangan sementara meninggalnya pekerja tersebut dugaannya akibat Human Error.
“Kepolisian sudah memeriksa delapan saksi dan menyita barang berupa Safety Double Harnes Hook untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” kata dia.
Oesman menambahkan, walaupun dengan korban sudah ada islah, hak-hak korban harus dipenuhi. Sebab, pekerja tersebut dilaksanakan dari perusahaan Sub Kontraktor.
“Sebenarnya saat bekerja sudah ada alarm, tanda cuaca buruk petir gledek, perusahaan juga seharusnya selesai, Desember kemarin sudah lewat,” ucap dia.
Berdasarkan informasi dilapangan Pembangunan Mesjid Raya Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl.Cimincrang Gedebage dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (WIKA). Selaku Konsultan Perencana PT Yoda Karya (Persero) Wilayah III, Konsultan Manager Kontruksi PT. Bennatin Surya Cipta. Adapun anggaran untuk pembangunan masjid tersebut bersumber dari APBD Jawa Barat 2017-2018 dengan nilai Rp 511 miliar. (mg5/yan)