Debat Pilpres Untuk Kepentingan Rakyat

JAKARTA – Sekalipun debat kedua ada kemajuan dibanding debat pertama, masih ada yang harus dioptimalkan. Orientasi harus kepada kepentingan pemilik hak suara. Bukan ke­pentingan paslon, partai pen­gusung dan para pendukung.

Pengamat Politik Emrus Si­hombing mengatakan, pe­serta yang hadir seharusnya representasi pemilik hak suara, yaitu rakyat Indonesia. Seti­daknya ada empat kelompok pemilik hak suara yang seha­rusnya hadir pada acara debat, yaitu kaum melineal, pemilih pemula, kelas sosial yang belum beruntung utamanya dari desa-desa terpencil, dan kelom­pok masyarakat yang berpo­tensi menjadi golput.

Representasi kategori ini justru yang harus hadir dalam acara debat. Mereka harus mendapat akses informasi dan pengetahuan yang lengkap dari dari sumber utama, teru­tama dari kedua paslon pilpres ketika berlangsung debat.

Oleh karena itu, menurut saya, pendukung tidak perlu hadir dalam acara debat be­rikutnya. Sebab, para pendu­kung hampir sudah dapat dipastikan memiliki pilihan salah satu dari dua paslon Pilpres. Jadi, saya tegaskan, mereka tidak begitu penting hadir. Selain itu, para pendu­kung berpotensi dapat meng­ganggu jalannya debat ka­rena terpicu rasa simpati atau larut dalam suasana keme­riahan atau menunjukkan rasa kurang senang terhadap salah satu elemen dari proses perdebatan, papar Emrus kepada Fajar Indonesia Net­work, Kamis (21/2).

Lebih lanjut Direktur Ekse­kutif Emrus Corner tersebut memaparkan, hakekat debat Pilpres bukan untuk Paslon, partai pengusung, apalagi pen­dukung memenangkan kon­testasi pemilu, tetapi sesung­guhnya untuk pemilik hak suara agar memperoleh peng­etahuan yang paripurna mem­bantu mengambil keputusan yang tepat menentukan pilihan dari kedua paslon Pilpres.

Penyelenggaraan dua kali debat Pilpres yang telah ter­selenggara, menurut Emrus lebih mempertontonkan un­tuk kepentingan kedua paslon kandidat, partai pengusung dan pendukung. Ini sangat kurang tepat. Harusnya ber­orientasi kepada kepentingan pemilik hak suara, tukasnya.

Terpisah, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi men­gatakan, bila melihat sisi ke­pentingan debat kandidat se­benarnya tidak terlalu penting. Karena menurutnya sudah jelas, sasaran utama dari ke­giatan tersebut ialah pemirsa yang ada di rumah yang me­nonton televisi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan