BANDUNG– Tingginya komposisi sampah di Kota Bandung yang mencapai 1.500 ton setiap harinya menjadi perhatian yang berkelanjutan bagi Kelurahan Suka Asih Kecamatan Bojong Loa Kaler
Lurah Suka Asih, Ade Rahayu menuturkan setelah program busekel yang dirilis tahun kemarin memberi banyak manfaat bagi masyarakat juga mengurangi komposisi sampah sebanyak 30%. Kini menetapkan program ekrobik untuk meminimalisir sampah plastik.
“Dari busekel kami sudah ada benefit yang dihasilkan dana setiap penjualan satu bulan dua kwintal lebih hingga Rp 1,4 juta dan sudah kami sedekahkan ke kaum duafa dan yang membutuhkan lainnya,” tuturnya kemarin.
Dia menuturkan harapan keberhasilan program ekrobik (batu bata ramah lingkungan) mampu mengurangi dana Kota Bandung yang harus dikeluarkan 175 miliar pertahun untuk membuang sampah ke Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.
“Saya menganjurkan kepada warga untuk menjalankan program ekrobik dengan cara memasukan sampah plastik dengan padat kedalam botol (residu). Ini sudah familiar di Amerika, Cina dan negara lainnya,” katanya.
Dia menambahkan satu juta ekrobik sudah diluncurkan pada 1 Januari 2019, dan sampai saat ini di kelurahan sendiri sudah ada 500 ekobrik dari warga Suka Asih.
“Dari ekrobik ini saya akan memikirkan apakah akan menjadi meja, atau pot atau benda lainnya yang bermanfaat,” pungkasnya. (mg1/drx)