BANDUNG – Satuan pendidikan diharapkan mampu berperan dalam memberikan edukasi dan sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) guna meningkatkan pengetahuan Pemilu kepada para pelajar sebagai pemilih pemula. Terlebih, 2019 ini, masuk sebagai tahun politik, dimana bangsa Indonesia akan menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Hal tersebut dikatakan, Kepala Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Kabid PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dodin Rusmin Nuryadin, usai menghadiri pelaksanaan edukasi politik bertajuk ’Memilih itu Juara’ di SMK Negeri 3 Bandung , Jalan Solontongan No.10 Kota Bandung, belum lama ini.
Menurut Dodin, saat ini pelajar sebagai pemilih pemula masih minim akan pengetahuan tentang kepemiluan. Sehingga dibutuhkan sosialisasi yang gencar untuk memberikan edukasi politik kepada mereka.
”Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh sekolah adalah melakukan kerjasama dengan lembaga yang terlibat langsung dalam proses pemilu. Lembaga tersebut bisa berupa penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau media massa sebagai sumber informasi,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengapresiasi apa yang telah dilakukan SMKN 3 Bandung, atas penyelenggaraan edukasi politik bertajuk “Memilih itu Juara” yang bekerja sama dengan KPU Jawa Barat dan Radio Republik Indonesia (RRI).
”Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 250 siswa dari berbagai sekolah di Kota Bandung. Kita akan selalu dukung acara edukasi seperti ini, karena siswa memang butuh sosialiasi. Saya harap KPU juga bisa menyelenggarakan kegiatan tersebut di seluruh sekolah di kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat,” terangnya.
Namun demikian, Dodin meminta agar seluruh guru dan tenaga pendidik tidak mengarahkan siswa untuk memilih calon yang berlaga pada pemilu 2019 yang akan datang.
”Hukumnya enggak boleh kalau melakukan kampanye di sekolah, yang wajib itu pengetahuan tentang edukasi politik,” pungkasnya. (bbs/ziz)