Pemkab dapat Suntikan Rp 80 M untuk Rutilahu

NGAMPRAH– Tahun ini, Pemkab Bandung Barat mendapatkan bantuan ang­garan dari APBN untuk pro­gram rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) dengan nilai mencapai angka Rp 80 miliar. Anggaran sebesar itu diperuntukan bagi 24.000 rutilahu yang butuh penanga­nan segera dan tidak mungkin hanya mengandalkan dari APBD kabupaten.

“Rencananya kami akan mendapatkan bantuan dari pusat yang nilainya mencapai Rp 80 miliar untuk penanga­nan rutilahu dari Kemente­rian PUPR. Dengan bantuan tersebut diharapkan mampu menuntaskan rutilahu yang masih tersisa,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Per­mukiman KBB Rachmat Adang Syafaat di Ngamprah, kema­rin.

Adang menyebutkan, dengan adanya bantuan itu diharap­kan seluruh rutilahu bisa dituntaskan dalam waktu lima tahun sesuai dengan target dari Bupati Aa Umbara Su­tisna. Dirinya menargetkan dalam setahun ada 6.000 ru­tilahu yang bisa diperbaiki. Satu rumah mendapatkan alokasi bantuan Rp 25 juta. Nominal itu jauh lebih besar dari bantuan yang bersumber dari APBD, yang biasanya antara Rp 10-15 juta.

Keterbatasan anggaran di APBD KBB membuat alokasi bantuan untuk rehabilitasi rutilahu setiap tahunnya ha­nya dianggarkan sekitar Rp 2,5 miliar. Oleh sebab itu pi­haknya berusaha untuk men­cari bantuan dari pusat atau­pun swasta melalui dana Corporate Social Responsi­bility (CSR), agar ada perce­patan perbaikan rutilahu di KBB. Hingga kini tercatat sudah ada 200 rutilahu di 16 kecamatan yang dibangun melalui bantuan dana CSR.

“Bupati melalui kegiatan Forkopimda setiap bulannya selalu melakukan bedah rumah di semua kecamatan. Di minggu ini agenda itu akan digelar di Kecamatan Lembang, Parongpong, dan Cisarua, dengan total ada sekitar 60 rutilahu yang akan dibedah,” sebutnya.

Bupati Aa Umbara menyebut­kan, perbaikan rutilahu men­jadi salah satu program prio­ritas pemerintahannya. Melalui kegiatan

“Bandung Barat Lumpat Ngariksa Lembur”, beserta unsur Forkopimda dirinya terus berkeliling dan mela­kukan rehabilitasi rutilahu. Persoalan ini harus dituntas­kan tanpa mengganggu dana APBD dengan mengoptimal­kan peran dari pengusaha untuk memberikan program bantuan CSR.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan