NGAMPRAH– Sampah di sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat hingga kini masih banyak yang belum terlayani oleh Unit Pelaksana Teknis Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, sampah-sampah liar di KBB sulit diatasi.
Kordinator UPT Wilayah Parongpong dan Cisarua, Tauhid Nuryonto mengungkapkan, sebetulnya sangat banyak permintaan warga yang meminta terkait pelayanan pengangkutan sampah. Namun, lantaran keterbatasan sarana dan prasarana membuat permintaan warga untuk dilayani sulit terpenuhi.
“Jujur saja, sudah banyak waiting list dari warga yang meminta pelayanan. Tapi mau bagaimana lagi, untuk mobil saja itu sekarang masih kekurangan,” katanya di Ngamprah baru-baru ini.
Untuk melayani pengangkutan sampah di wilayah utara, sebut Tauhid selama ini pihaknya hanya mengandalkan 5 aramda truk. Padahal, idealnya dibutuhkan 10 armada truck agar semua wilayah di utara bisa terlayani.
“Jika semua wilayah terlayani itu harus ada penambahan armada. Bahkan yang waiting list, kita belum akomodir dan kita hanya sanggup melayani pelanggan baru di dua titik saja yakni Cisarua dan Parongpong,” ungkapnya.
Senada dengan Tauhid, Kordinator UPT Wilayah Selatan, Deri Irawan mengungkapkan permohonan baru dari masyarakat untuk pelayanan sampah ini cukup banyak. Namun begitu, kata dia, sama seperti halnya di wilayah utara, di wilayah selatan juga hingga kini masih kekurangan armada dan kernet.
“Sudah ada 9 titik yang meminta pelayanan baru. Namun, lantaran armada di wilayah selatan hanya ada 5 armada sehingga yang sanggup kita layani hanya dua wilayah seperti di Kecamatan Cihampelas, Kampung Sayuran, Desa Mekarmukti,” ungkapnya.
Pemkab Bandung Barat pada tahun ini menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi sampah mencapai Rp 4,2 miliar. Dari jumlah retribusi sampah dari sektor industri masih menjadi paling dominan.
Sementara pada 2018 lalu Pemkab Bandung Barat telah menambah 3 armada truck pengangkut sampah. Dari sebelumnya jumlah 35 armada pengangkut sampah, saat ini KBB memiliki 38 unit armada yang terdiri atas dump truk dan arm roll.
Kepala DLH KBB Apung Hadiat Purwoko, sebelumnya mengatakan, penambahan truk sampah untuk meningkatkan pelayanan dalam kebersihan di sejumlah daerah di KBB yang selama ini kerap terhambat.