PT. KMA Utamakan Kebersihan dan Serap SDM

NAGREG – Proyek galian C milik PT. Kenanga Mitra Abadi (KMA) di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung berkomitmen untuk menjaga kebersihan khususnya kondisi jalan raya Bandung – Garut. Selain menjaga kenyamanan para pengendara kendaraan, KMA membuka peluang kerja dan usaha warga Nagreg yang berada di sekitar lokasi Galian.

Direktur utama PT. KMA Iwa Rustiwa mengatakan, untuk mengantisipasi kotornya jalan Bandung – Garut yang sering dilalui mobil pengangkut tanah galian. Pihaknya, sudah mempersiapkan pegawai dan sarana pendukung untuk selalu menjaga kebersihan jalan tersebut.

Selain mempersiapkan tenaga khusus untuk mejaga kebersihan, PT. KMA akan melakukan pengecoran akses jalan masuk lokasi galian. Hal itu, untuk memberikan rasa nyaman kepada warga dan pengguna jalan.

”Setiap hari, kami akan selalu membersihkan jalan yang sering dilewati truk penarik tanah. Setelah galian mencapai 100 meter akses jalan akan di rabat beton,” kata Iwa saat ditemui di lokasi galian kemarin (15/2).

Menurutnya, keberadaan proyek tersebut diharapkan bisa memberikan nilai ekonomi kepada warga. Selain memberikan nilai ekonomis, juga akan berdampak pada sumber daya manusia (SDM).

”Harus berdampak positif buat warga sekitar, kami akan akan member peluang usaha dan membuka lowongan kerja,” tuturnya.

Iwa mengatakan, sesuai komitmen dalam menjaga kebersihan jalan dan lingkungan. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan UPT Sapras PUTR Wilayah untuk melakukan pengerukan sampah disaluran air dan mobil tanky untuk pembersihan jalan.

”Alat berat beko milik UPT Sapras PUTR kami sewa untuk mengeruk sampah dan tanah yang ada di saluran air. Mobil air stanby dilokasi, untuk melakukan penyemprotan jalan. Hal itu, bentuk upaya kami dalam menjaga kebersihan jalan sekitar proyek,” tuturnya.

Iwa menambahkan, terkait izin galian milik PT.KMA tersebut, sebelum kegiatan galian ini berjalan. Pihaknya, sudah mengantongi izin sejak dua tahun lalu. Selain sudah mengantongi izin, perusahaan melibatkan warga sekitar untuk bekerja di proyek galian.

”Yang bekerja adalah warga masyarakat sekitar, bahkan kantin yang ada disini pun milik dari salah satu pekerja, sehingga warga masyarakat pun sedikit terbantu,” akunya.

Tinggalkan Balasan