SOREANG – Penataan Trotoar di wilayah kecamatan Soreang seharusnya memberikan kemudahan bagi pengguna jalan kaki, khususnya penyandang disabilitas.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres kondisi trotoar di jalan Al Fathu ternyata tidak sesuai kebutuhan untuk kalangan difabel. Sebab, pembuatan lajur untuk tuna netra ditempatkan di pinggir trotoar.
Ahmad Rusli, 46, warga Soreang mengatakan, pemerintah khususnya dinas terkait harus memberikan perhatian khusus terhadap fasilitas publik untuk masyarakat ini.
“Inikan seharusnya di perbaiki dan sudah harus dievaluasi, bukan asal jadi dan dibiarkan,” kata Rusli ketika ditemui Senin. (28/1)
Dia menilai, untuk membangun sarana publik sudah menjadi kewajiban pemerintah. Bahkan, dalam pelaksanaannya menggunakan anggaran tidak sedikit.
Selain itu, dalam pelaksanaannya seharusnya ada pengawasan yang ketat dari dinas terkait. Jangan sampai hasil dari pengerjaan proyek tersebut asal-asalan dan tidak memenuhi kebutuhan sebagai fasilitas untuk warga.
“Trotoar disana sering dijadikan tempat parkir. Selain itu, tidak ramah kaum difabel,” cetus Rusli.
Menurutnya, pembangunan trotoar disepanjang jalan depan komplek pemerintah kabupaten (Pemkab) Bandung perlu di evaluasi. Sebab, beberapa titik jalur khusus kaum difabel terhalang pohon dan tiang listrik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Cecep Mulyana mengatakan, mengakui bahwa hasil dari pengerjaan trotoar tersebut tidak memuaskan.
Menurutnya, proyek tersebut dilaksanakan pada 2018 lalu, sehingga pada tahun ini akan dibenahi kembali.
“Tahun 2019 ini, kami akan melakukan penataan trotoar di wilayah Soreang dan wilayah lain di Kabupaten Bandung,” ucap Cecep singkat. (rus/yan)