JAKARTA – Kisi-kisi pertanyaan yang diberikan panelis dalam debat kedua masih terus dipersoalkan. Berbeda dengan debat pertama yang diberikan kisi-kisi. Debat kedua tidak diberikan. Pertanyaan tersebut justru dikhawatirkan dibocorkan kepada salah satu tim pasangan calon.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memastikan, jika pihaknya akan menjaga agar soal tersebut tidak bocor. Bahkan kepada Komisoner KPU lainnya.
Dirinya juga mengaku, tidak mau mengintervensi kepada panelis dalam memberikan pertanyaan.
Arief mengatakan, jika pada debat pertama, ada beberapa panelis yang meminta arahan dalam memubuat pertanyaan. Hal itu justru dijauhinya. Menurutnya, hal tersebut merupakan kewenangan panelis sepenuhnya yang telah ditunjuk KPU dalam membuat pertanyaan.
”Kami tidak mau mencampuri urusan itu. Karena kewenangan dan kapasitas mereka dalam memberikan pertanyaan. Buatya juga di computer mereka sendiri. Jadi kami tidak tahu-menahu,” kata Arief di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara itu, Perwakilan Tim Kampanye Nasional 01 dan Badan Pemenangan Nasional 02 meminta kepada KPU, Panelis dan Moderator untuk tidak membocorkan dan berani disumpah. Sumpah tersebut dilakukan agar tidak ada pihak yang membocorkan kepada salah satu palon.
Wakil Ketua BPN 02 Priyo Budi Santoso mengatakan, jika seharusnya KPU dan panelis untuk disumpah.
”Hal ini diyakini akan menjaga keutuhan pertanyaan tanpa diketahui siapapun kecuali panelis pembuat pertanyaan,” singkatnya.
Hal senada juga dilontarkan Wakil Direktur TKN 01 Lukman Edi. Lukman meminta kepada Komisioner KPU untuk tidak mengatahui pertanyaan tersebut agar tetap rahasia sampai debat kedua dimulai.
”Kerahasiaan harus dijaga agar benar-benar debat dapat berkualitas,” kata Lukman.
Dalam debat kedua nanti akan ada format baru. Yakni Calon Presiden Jokowi dan Prabowo akan disetting untuk naik mobil bersama-sama menuju lokasi debat.
Di dalam mobil tersebut, nantinya akan dipasangi kamera. Sehingga ,masyarakat yang melihat langsung di layar televisi bisa melihat keakraban kedua capres.
Hal ini dilakukan untuk menampik hal negatif. Kedua paslon akan ngobrol dan bediskusi untuk menunjukkan keramahan dan persahabatan antara keduanya. Kedua paslon juga diminta untuk terus berinteraksi selama berada di dalam mobil. (khf/fin/rie)