NGAMPRAH– Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat mencatat ada dua ruas jalan nasional di Kabupaten Bandung Barat, yakni di Jalan Padalarang-Cipatat dan Jalan Padalarang-Purwakarta yang masih minim penerangan jalan umum (PJU). Padahal, di kedua jalur tersebut rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kepala Bidang Teknik dan Prasarana pada Dinas Perhubungan KBB Fauzan menjelaskan, kedua ruas jalan tersebut sangat membutuhkan PJU lantaran banyak antrean kendaraan yang melalui jalur tersebut.
Saat ini, pihaknya telah mengajukan penambahan PJU kepada pemerintah pusat untuk di pasang di jalan nasional. “Idealnya ada 1 PJU di setiap 40 meter. Ruas jalan nasional tersebut panjangnya sekitar 30 km, kalau terus dibiarkan khawatirnya bisa terjadi kecelakaan,” katanya di Ngamprah, kemarin.
Menurut Fauzan, jalan nasional tersebut mulai dari persimpangan Tagog, Padalarang hingga Cipatat yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur serta Padalarang-Cikalongwetan yang berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Kedua jalur ini setiap hari cukup padat dilintasi kendaraan dan rawan terjadi kecelakaan.
Penerangan jalan umum dibutuhkan agar pengendara lebih nyaman berkendara saat malam hari. Apalagi, saat libur panjang, jalan nasional yang melintasi Padalarang merupakan jalur padat kendaraan selain di Lembang.
“Untuk penambahan PJU di jalan nasional, kami sudah layangkan surat permohonan ke pusat. Tinggal menunggu realisasinya, mudah-mudahan bisa segera terwujud,” tuturnya.
Selain jalan nasional, lanjut Fauzan, pihaknya juga mengusulkan penambahan PJU di jalan provinsi, yakni di Jalan Padalarang-Cisarua, Jalan Maribaya, dan Jalan Tangkubanparahu. Jalur-jalur tersebut juga masih minim PJU meski merupakan jalur wisata.
Sementara itu, untuk jalan kabupaten dan jalan desa, tahun ini dialokasikan sebanyak 560 titik cahaya baik untuk pemasangan baru maupun pemeliharaan. “Sejumlah PJU ini tersebar di wilayah utara dan selatan,” katanya.
Menurut Fauzan, pemasangan 1 unit PJU membutuhkan biaya Rp 10 juta-Rp 20 juta. Jika dilihat dari angka ideal, jumlah PJU saat ini masih jauh dari kebutuhan. “Idealnya, setiap 40 meter itu ada 1 PJU. Jika melihat jalan kabupaten sepanjang 513 km ditambah jalan desa, kebutuhan PJU mencapai puluhan ribu unit,” katanya.
Meski demikian, pemasangan sejumlah PJU baru tahun ini diharapkan dapat lebih membantu masyarakat pengguna jalan, terutama pada malam hari. Sebab, pemasangan sejumlah PJU ini juga sudah menjangkau daerah pelosok, seperti di Kecamatan Rongga dan Gununghalu.