SOREANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung menekankan kepada masyarakat agar mau menjaga kebersihan lingkangan. Sebab, saat ini wabah penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) per Januari 2019 telah mencapai 211 pasien.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bandung Deni Jaeni menuturkan, jumlah tersebut meningkat setelah masuknya laporan dari Rumah Sakit Al Ihsan. Sebab, beberapa hari jumlah pasien ada 67 orang.
’’Tapi hari ini jumlah kasus DBD setelah laporan masuk menjadi 211 kasus. Jumlah ini meningkat dari bulan Januari,’’ jelasnya saat ditemui diruang kerjanya di Soreang, kemarin (22/1)
Menurutnya, jumlah penderita yang terpapar DBD tersebar di berbagai desa. Namun, belum ada korban jiwa akibat penyakit ini.
Dia memaparkan, berdasarkan jumlah kasus DBD pada 2018 mencapai 1.794 kasus dengan jumlah korban jiwa mencapai 11 orang. Adanya korban meninggal karena lambatnya penanganan.
Selain itu, berdasarkan data 2018, dari 270 desa terdapat 176 desa yang ditetapkan sebagai daerah endemik DBD. Jumlah kasus DBD ini hampir tersebar rata di setiap kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Jumlah kasus tersebar hampir di setiap kecamatan. DBD juga terjadi hampir di setiap bulan karena, penyakit ini tidak mengenal musim atau siklus. Jumlah kasus terbanyak biasanya terjadi di Desember-Januari,” jelasnya
Deni menuturkan dinkes sudah melakukan upaya preventif dengan membuat surat edaran ke setiap kecamatan untuk mewaspadai DBD dengan cara PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 4M (Mengubur, Menutup, Menguras dan Memantau).
Dikatakannya pemantauan ini bisa dilakukan oleh juru pemantau jentik (Jumantik) dari setiap desa. Namun diakuinya sejauh ini dari 260 desa baru ada 67 kader jumantik di 67 desa. Oleh karena itu Dinkes menghimbau setiap desa untuk membentuk kader jumantik, untuk kemudian dilatih oleh Dinkes.
“Kami menghimbau kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi segera berobat ke puskesmas atau ke pelayanan kesehatan terdekat jika terjadi panas selama dua hari,” pungkasnya (rus/yan)