JAKARTA – Bursa Ketum PSSI menggeliat usai Edy Rahmayadi mundur. Salah satu nama yang muncul untuk menjadi suksesor Edy adalah Maruarar Sirait. Ara-sapaan akrabnya, adalah mantan Ketua SC Piala Presiden 2018.
Menurut Mantan Ketua Asprov PSSI Jawa Timur (Jatim), Bambang Pramukantoro, PSSI sudah harus ganti wajah. Anak-anak muda yang punya integritas harus diberi kesempatan untuk memimpin PSSI.
“PSSI membutuhkan orang muda yang memiliki integritas, dan yang mendapat dukungan dari pemerintah. Satu nama yang cocok dalam kategori ini adalah Maruarar Sirait,” ujar Bambang kepada sejumlah media, Senin (21/1).
Sebagai anak muda, Ara dianggap sukses menyelenggarakan Piala Presiden 2018. Menurut Bambang, dari sekian banyak nama yang dia anggap layak menduduki kursi Ketua Umum PSSI, hanya Ara yang paling pas.
“Jadi saya pikir PSSI harus berani memulai yang baru. Sekarang adalah kesempatan yang bagus untuk mereformasi PSSI secara total,” sebut anggota Dewan Kehormatan PSSI Jatim itu.
Bagaimana dengan Joko Driyono alias Jokdri? Meskipun berpengalaman mengurus sepak bola Indonesia, bahkan ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PSSI, Bambang menganggap Jokdri bukan figur yang pas.
“Saya bukan mengerdilkan Pak Joko. Beliau punya kapasitas yang luar biasa. Hubungannya dengan FIFA juga cukup bagus. Dia sebenarnya cocok,” sebut pengusaha pertambangan itu.
“Namun sekarang situasinya sudah keruh dan Indonesia butuh figur baru. Bayangkan jika bertemu dengan seseorang yang sama selama bertahun-tahun. Pasti bosan,” pungkas Bambang.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketum PSSI. “Saya mundur dari posisi ketua umum PSSI,” ujar Edy Rahmayadi dalam pidato pembukaan Kongres Tahunan PSSI 2019 di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali. Kalimat yang membuat suasana hening beberapa saat. Namun kemudian disambut tepuk tangan meriah dan teriakan takbir dari 85 voter yang datang.
Edy resmi mundur dari jabatan yang diembannya dua tahun terakhir itu. Mundur di tengah gonjang-ganjing masalah yang bertubi-tubi menyerang PSSI.
Dengan wajah yang tak mengekspresikan apa-apa, kalimat tersebut terlontar jelas dari lisan Edy. Tidak ada keraguan ketika mengucapkannya. “Jangan khianati PSSI. Jangan karena satu hal yang lain terus merusak rumah besar ini (PSSI),” tegasnya di hadapan para voter.