JAKARTA – Perang psikologi menjelang debat terpanas di republik ini sudah dilepar ke publik. Media cetak, elektronik, bahkan televisi telah mengemas secara beragam geliat Pilpres 2019. Panggung ‘pertempuran’ di Hotel Bidakara tentu menjadi saksi, siapa yang paling seksi merebut hati rakyat, hari ini (17/1).
Ya, tidak hanya mahir dalam berceloteh, memaparkan pandangan tentang Hukum, HAM, Korupsi, maupun Terorisme. Dalam debat perdana mental pasangan calon presiden dan wakil presiden benar-benar diuji, dengan materi pertanyaan yang sudah disiapkan. Yang menarik, kontestasi ini bakal disaksikan sejumlah tokoh bangsa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengundang mantan presiden dan wakil presiden. Mantan Presiden yang diundang adalah BJ Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono. ”Dari sejumlah mantan presiden dan wakil presiden, sebagian besar memastikan datang. Kami berharap tokoh bangsa yang hadir bisa menjadikan contoh kerukunan sesama pemimpin,” terang Komisioner KPU Wahyu Setiawan, kemarin (16/1).
Dalam debat perdana ini, KPU mengundang 500 tamu undangan. Untuk TKN 01 dan BPN 02 diberikan masing-masing 100. Sedangkan 300 undangan lainnya akan mengundang tokoh bangsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, budayawan dan tokoh pemuda untuk menghadiri debat pertama.
”Selain 500 undangan, KPU juga akan menyediakan dua layar besar. Layar besar dimaksudkan untuk penonton yang ingin menyaksikan langsung. Kenapa ada dua, karena kami ingin memisahkan kedua pendukung. Agar tercipta kondisi yang aman dan kondusif selama debat, urai Wahyu ditemui di Kantor KPU.
Di tempat sama, Ketua KPU Arief Budiman menambahkan, debat nanti, diharapkan bisa menjadi referensi masyarakat untuk memilih pada 17 April nanti. Sehingga masyarakat menjadi tahu dari cara pandang dan penyampaian masing-masing paslon. ”Tidak berubah, debat akan berlangsung pukul 20.00 WIB, bukan pukul 18.00 WIB,” tegasnya.
Labih lanjut Arief mengatakan, jika dalam debat nanti, ada kemungkinan kedua paslon saling serang pertanyaan. Sebab, dari empat segmen, ada dua segmen yang siapkan penyelenggara untuk memberikan waktu kepada pasangan calon menanyakan kepada lawannya.
”KPU tidak tahu. Cuma tim sukses dan Tuhan yang tahu. Jadi apakah bertanya masalah apa, kami tidak tahu. Tetapi jika nanti pertanyaan keluar dari tema yang ditentukan, aka nada moderator yang menengahi agar debat kembali sesuai tema,” tandasnya.