Kang Emil: Jangan Mudah Tergiur Gaji Tinggi

Meski begitu, Atalia menegaskan, saat ini pihaknya pun memiliki program untuk membentengi anak dan remaja dari potensi menjadi korban. Salah satunya lewat Setangkai atau Sekolah Tanpa Kendali Gawai. Jadi di sekolah pun akan memberikan pemahaman kepada anak-anak dengan mengumpulkan gawai-gawai pada saat masuk tempat belajar.

”Saya khawatir dengan nanti masuknya online atau gawai gawai yang masuk di pedesaan itu akan mendorong, tapi saya kira selama ketahanan keluarga itu muncul, bahwa setiap anak diberikan bekal yang baik mereka akan ada filter sendiri supaya pada akhirnya mereka akan memilah,” paparnya.

Namun, lanjut dia, bagaimanapun seorang guru bahkan orang tua tidak dapat selama 24 jam memantau anak-anaknya. ”Meskipun kita berusaha bagaimana mereka dibatasi untuk memegang gawai, tapi kan tidak bisa 24 jam dalam pantauan orang tuanya maupun gurunya,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau remaja putri tak gampang tergiur tawaran gaji tinggi dan mengharuskan total kerja di luar kota. Sebab, itu umumnya modus kejahatan human trafficking dalam menjalankan aksinya.

”Kalau ada orang-orang yang iming-imingi pekerjaan dengan gaji fantastis dan di luar wilayahnya harus curiga, kedua harus cek,” ujar Ridwan Kamil.

Menurut dia, perkara ekonomi selalu menjadi ‘iming-iming’ pihak tak bertanggung jawab yang ditawarkan kepada para korban. Setelah itu para korban dipekerjakan di tempat hiburan malam. ”Misalnya menjadi pemandu lagu di tempat karoke, secara tidak sadar mereka juga dipergunakan menjajakan seks,” katanya.

Karena itu, Emil -sapaan Ridwan Kamil- akan fokus mengupayakan Jabar juara di setiap dimensi. Dari mulai urusan keluarga  peribadatan, ekonomi, pendidikan. Berbagai program yang telah digagas akan menjadi investasi Jabar ke depan.

Dia memastikan, ekonomi di Jabar akan semakin kuat, seiring diluncurkannya beberapa program. Misalnya Satu Perusahaan Satu Desa, Kredit Mesra hingga Desa Digital agar generasi milenial dapat dengan mudah melakukan aktivitas ekonomi. ”Diharapkan, tidak ada lagi ibu ibu jadi TKW, tidak ada lagi anak-anak yang diimingin-imingi,” harap dia.

Untuk membentengi dari kasus human trafficking ini, peran keluarga pun harus benar-benar kuat dan harmonis. Karena itu, pihaknya telah menggagas program Sekolah Perempuan Mencapai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta). ”Kita mulai yang di dalamnya kekuatan ketahanan keluarga. Jadi batin ada program. Harusnya anak anak Jabar tidak lagi kebingungan untuk mencari kesibukan dan penghasilan,” jelas Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan