CIMAHI– Dua rumah milik warga Gang Rangsom RT 03 RW 01 Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, roboh tertimpa runtuhan benteng bekas pabrik milik PT Gunung Kidul. Benteng sepanjang 50 meter dengan tinggi empat meter tersebut ambruk tertimpa pohon tumbang yang terjadi saat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (8/1) petang.
Nogi Malorang,51, salah seorang pemilik rumah yang tertimpa benteng mengatakan, saat kejadian dirinya beserta istri, Desi Kasenda,39, sedang berada di dapur rumah. Tiba-tiba atap bagian dapur rumah ambruk. Akibat kejadian itu, ia dan istrinya mengalami luka ringan karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah.
“Untungnya di dapur ada ada area kosong yang gak tertimpa. Refleks saya langsung loncat ke situ. Untung juga kedua anak kami belum pulang,” katanya, di lokasi kejadian, Rabu (9/1).
Selain ia dan istrinya mengalami luka, dengan kejadian itu juga dirinya mengaku mengalami kerugian materi sekitar Rp 80 juta dan kerugian secara pisikis yang sulit dihitung.
“Rumah ini baru saya perpanjang kontraknya selama lima tahun kedepan. Kalau kerugian ditaksir mencapai Rp 80 juta-an,” ucapnya.
Menurut Nogi, sebenarnya dirinya dan masyarakat sekitar sudah berulangkali meminta pemilik pabrik untuk merobohkan benteng tersebut. Sebab memang benteng pabrik sudah tampak rapuh.
“Tapi yang punya nggak pernah mendengarkan keinginan masyarakat. Akhirnya kejadian seperti ini,” ucapnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, dirinya berharap pemilik pabrik membiayai dirinya untuk mengontrak rumah yang baru. “Kalau masalah kerugian rumah yang tertimpa mungkin bisa langsung dibicarakan dengan pemilik rumah,” tandasnya.
Senada dengan Nogi, Ketua RT 03 RW 01, Purwadi Raharjo,64, menuturkan, memang sudah beberapakali warga meminta pabrik merobohkan tembok, namun hingga kejadian roboh pihak pabrik tidak pernah menggubris.
“Mau nggak mau pemilik pabrik harus tanggungjawab karena menimpa rumah warga,” ujarnya.
Pohon yang menempel di tembok pabrik selama ini memang dinilai warga sangat membahayakan. “Pohon itu nempel di tembok yang tinggi sekitar enam meteran, makin besar karena didiamkan. Akhirnya kan terangkat hujan dan roboh,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Karangmekar, Muhammad Nur Efendi mengatakan, setelah dirinya menerima laporan kejadian dan mendatangi lokasi, pihaknya langsung menghubungi Badan Penangguulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi.