KARAWANG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali menekankan keinginannya untuk merubah sungai Citarum lebih bermartabat. Apalagi 2018 lalu, World Bank ‘menobatkan’ sungai sepanjang 300 kilometer itu sebagai yang paling tercemar.
Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah, namun belum secara signifikan dapat mengembalikan ‘marwah’ Citarum sebagai sumber mata air masyarakat Jawa Barat.
Untuk mengembalikan Citarum, menurut Gubernur dibutuhkan ”Leadership”. Yakni komando tegas yang bisa merajut koordinasi. Supaya berbagai upaya, dari berbagai pihak yang begerak di pembenahan Citarum, bisa berjalan harmonis dan efektif.
”Saya kira, ilmu ada, anggaran bukan masalah. Kuncinya kepemimpinan, kekompakan, persatuan, supaya satu komando dalam mengurus Citarum,” kata Ridwan Kamil saat Pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, di Persemaian Permanen Purwakarta, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk Citanduy, di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Gubernur menjelaskan, pada 2009, Pemerintah Indonesia sudah mengidentifikasi 108 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dinilai kritis. Namun, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019, pemerintah memprioritaskan 15 DAS prioritas yang akan dipulihkan terlebih dahulu.
Dari 15 DAS yang menjadi prioritas untuk dipulihkan, enam DAS di antaranya berada di Pulau Jawa, yakni Citarum, Ciliwung, Cisadane, Serayu, Bengawan Solo, dan Brantas. Sisanya tersebar di Pulau Sumatera meliputi DAS Asahan Toba, Siak, Musi, Way Sekampung, dan Way Seputih; DAS Moyo di Nusa Tenggara Barat; DAS Kapuas di Pulau Kalimantan; serta DAS Jeneberang dan Saddang di Pulau Sulawesi.
Di Jawa Barat, lanjut Emil, Citarum, Ciliwung, Cisadane jadi DAS yang masalah pembenahannya ada di wilayah kepemimpinannya.
Maka sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum, Emil mengundang berbagai pihak untuk berkontribusi dalam Citarum Expo yang akan digelar Januari 2019 nanti.
”Saya punya target lima tahun benahi Citarum. Semoga dengan kebersamaan, Citarum bisa kembali bermartabat,” tambahnya.
Di Citarum Expo nanti, setiap individu atau kelompok akan mencurahkan gagasan, ilmu pengetahuan, atau hal lainnya demi Citarum. Kemudian, hasil Citarum Ekspo itulah yang akan jadi rencana aksi untuk Citarum selama lima tahun ke depan.