NGAMPRAH– Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) di tahun ini diklaim mengalami surplus hingga Rp 25 miliar. Dari target PAD sebesar Rp 375 miliar, pencapaian hingga akhir tahun ini terealisasi diangka Rp 400 miliar. “Untuk PAD tahun ini mencapai target bahkan surplus Rp 25 miliar,” kata Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Bandung Barat, Asep Sodikin, Minggu (30/12).
Menurutnya, beberapa faktor mempengaruhi tercapainya PAD. Sebut saja mulai dari bertambahnya potensi pendapatan hingga memaksimalkan penarikan piutang sejumlah pajak. “Tiap tahun ada tambahan potensi pendapatan. Termasuk untuk piutang pajak juga kita kejar terus, seperti beberapa waktu lalu ada sejumlah restoran yang menunggak kita berikan peringatan dan bisa tertarik piutangnya, dampaknya target juga bisa tercapai,” terangnya.
Pendapatan terbesar, ujar dia, dari sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang ditargetkan 102 miliar bisa tercapai. “PAD itu bersumber dari dua sektor mulai dari pajak dan retribusi. Khusus yang Rp 400 miliar itu hanya bersumber darii pajaknya saja. Karena pajak ini banyak jenisnya seperti pajak parkir, hiburan, PBB, BPHTB dan lainnya,” terangnya.
Sesuai arahan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, kata dia, di tahun depan PAD harus lebih meningkat dan mampu menggali potensi baru. Tahun depan untuk PAD ditargetkan bisa mencapai angka Rp 450 miliar. “Kami optimis target bisa tercapai karena potensinya ada. Pesan pak bupati setiap yang berinvestasi di Bandung Barat harus menghasilkan PAD bagi pemerintah daerah,” tandasnya. (drx)