CIMAHI– Revitalisasi Pasar Tradisional Cimindi, Kota Cimahi dilpastikan bakal tertunda selama satu tahun. Sebab, Pemerintah Kota Cimahi mewacanakan perbaikan baru akan dilakukan pada 2020 mendatang.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama berdalih, penundaan sudah berdasarkan arahan dari Wali Kota, yang menginginkan proses revitalisasi Pasar Cimindi dilaksanakan sekaligus dan tidak setengah-setengah.
“Pak Wali gak mau membangun sapotong-potong, pengennya tuntas semua,” kata Adet ketika dihubungi, keamrin. (27/12)
Untuk itu, revitalisasi atap pasar yang terletak di Jalan Mahar Martanegara itu pun resmi dihentikan. Padahal, seharusnya perbaikan atapar Cimindi pernah dilakukan namun tidak tuntas dengan alasan tidak jelas.
Dia mengakui, proses revitalisasi atap pernah mengalami penundaan pada tahun lalu. Namun, dia mengelak jika proyek tersebut dikatakan mangkrak.
“Ini berhenti sampai segini, tertunda dulu. Bukan berarti gak selesai,” ucap Adet.
Adet mengatakan, untuk proses revitalisasi total Pasar Cimindi, tahapannya akan ada Detalin Engineering Design (DED) yang ditargetkan selesai tahun ini. Sedangkankan untuk anggaran dibutuhkan sekitar Rp 30 miliar yang akan dutanggung oleh Pemkot Cimahi dan Pengajuan dari bantuan keuangan provinsi.
’’Kita akan coba mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apalagi, kata Adet, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal konsen terhadap pasar tradisional,”kata dia.
Berdasarkan perencanaan, ungkap Adet, Pasar Cimindi akan dijadikan dua lantai. Dimana satu lantainya minimal bisa menampung 170 pedagang. Namun, jika proses fisik dimulai, pastinya para pedagang akan direlokasi dulu.
Sementara itu, para pedagang pasar menyayangkan tertundanya revitalisasi penyelesaian atap Pasar Tradisional Cimindi. Pasalnya, kondisi atas yang ada sekarang ini sudah tak laik.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi Asep Rohendi mengatakan, kondisi pasar yang ditempat kini sudah semakin parah. Bahkan, air hujan pun kerap masuk ke area pasar bila hujan turun. Imbasnya, kondisi pasar terlihat sangat tak nyaman baik untuk pedagang maupun konsumen.
“Inginnya secepatnya revitalisasi, ini kebutuhan mendesak. Jangan sampai ditunda. Lihat sarana prasarana parah banget, apaalgi kalau hujan,” katanya.