BANDUNG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat secara resmi menyerahkan Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) kepada 27 kepala daerah di Jawa Barat secara simbolis. Tak hanya menyerahkannya, namun disertai paparan cara mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.
Kolecer merupakan inovasi perpustakaan mini yang ditempatkan pada ruang-ruang publik seperti taman, pedestrian, lapangan olahraga, dan fasilitas umum lainnya. Inovasi ini secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Bogor pada Sabtu (15/12) lalu.
“Kolecer dikembangkan dengan tujuan memudahkan masyarakat mendapatkan bahan bacaan yang diinginkan serta membangun kesadaran untuk berbagi dan menjaga keberlangsungan pengembangan budaya literasi,” kata Kepala Dispusipda Jabar Muhammad Taufiq Santoso memaparkan.
Demi menjaga keberadaan Kolecer, Dispusipda kabupaten/kota se Jawa Barat bertanggung jawab mengelolanya. Tak hanya itu, memotivasi masyarakat memanfaatkannya serta memonitoring dan mengevaluasinya. “Bisa juga dengan menggelar kegiatan literasi di lingkugan di mana Kolecer ditempatkan,” katanya.
Masyarakat bisa dengan leluasa menggunakan koleksi yang ada di Kolecer dengan cara ambil-baca-simpan (ABS). Membacanya tentu tidak untuk dibawa pulang. Namun dibaca di sekitar Kolecer berada. “Jika sudah selesai, simpan kembali di Kolecer dengan rapi,” tutur Taufiq.
Dari mana buku yang disimpan di Kolecer didapatkan? Agar Kolecer dapat berkembang dengan baik, pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha, yayasan dan masyarakat yang berada di lingkungan sekitar Kolecer. Hal itu dilakukan dalam pengamanan koleksi buku yang ada serta untuk penambahan koleksi selanjutnya.
“Dunia usaha yang menyumbangkan buku dapat menempelkan identitas perusahaannya di Kolecer dengan persetujuan Dispusipda setempat,” paparnya.
Pihaknya berharap, melalui Corporate Social Responsibility (CSR), dunia usaha ikut berpartisipasi mengembangkan dan memperluas Kolecer di ruang publik sesuai dengan minat dan budaya literasi masyarakat setempat.
Masyarakat atau komponen lain, dapat menyelenggarakan di lingkungan Kolecer. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung fungsi Kolecer antara lain melalui lomba-lomba. Seperti lomba penataan Kolecer, lomba budaya literasi, lomba puisi, lomba dongeng, atau lomba memasak. “Yang resepnya diambil dari salah satu koleksi yang ada di Kolecer,” katanya. (and)