Bareskrim Panggil Lima Saksi Pengaturan Skor

Lebih lanjut, Jenderal Bintang Satu itu membeberkan bahwa pihaknya tidak hanya menyelidiki kasus pengaturan skor yang terjadi di akhir kompetisi sepak bola musim 2018. Ia mengatakan, pihaknya juga bakal mengkaji bukti-bukti lama yang sudah dilakukan penyelidikan sejak 2015-2017. Kalai itu menurut Dedi, pihaknya tengah mengusut pertandingan Liga Indonesia.

”Nantinya kasus-kasus lama juga akan kita gali kembali. Alat bukti yang pada masa penyidikan awal itu dinilai belum cukup. Oleh sebab itu akan kita dalami kembali dan dianalisa kembali, di-assessment kembali, bukti bukti apa yang dibutuhkan untuk mengungkap satu peristiwa yang diduga adalah peristiwa pidana tersebut,” terangnya.

Sayangnya dalam pemanggilan awal ini hanya satu saksi yang mampu memenuhi panggilan. Ia adalah Manajer Madura FC Januar Herwanto. Pria yang membuat pengakuan terbuka dalam sebuah acara diskusi yang disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi swasta terkait pengaturan skor yang melibatkan Anggota Exco PSSI, Hidayat itu mengaku dicecar 12 pertanyaan.

”Pemeriksaan berkisar pada babak penyisihan antara (PSS) Sleman dengan Madura FC serta babak delapan besar ketika ada pergantian wasit dan offside yang dipermasalahkan itu. Ada sekitar 12 pertanyaan,” ungkap usai diperiksa.

Menurut Januar, salah satu dari 12 pertanyaan itu terkait offside 2 km, saat Madura United menghadapi PSS Sleman. Dimana dalam laga babak 8 besar Liga 2 itu, ada gol yang disahkan oleh wasit meski sang pemain sudah dalam posisi offside.

“Berkutat (dicecar pertanyaan) offside itu yang rame di media sosial, yang dikenal dengan offside 2 kilometer,” tuturnya.

Januar sendiri menjadi salah satu undangan yang datang dalam pemanggilan itu. Selain dirinya, kabarnya perwakilan BOPI juga hadir memenuhi undangan tersebut. Namun, Ratu Tisha serta Berlington Siahaan yang merupakan perwakilan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) diketahui tidak hadir dalam pemanggilan, Jumat (21/12) kemarin.

Pengakuan Tisha saat dihubungi awak media, ketidakhadirannya memenuhi panggilan itu lantaran ada agenda rapat yang tidak bisa ditinggalkan olehnya. Menurutnya, hal tersebut juga sudah disampaikan langsung kepada pihak Bareskrim.

”Saya tidak bisa datang hari ini karena ada agenda rapat yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya juga sudah menyampaikan surat kepada pihak sana dan mereka mengerti itu,” tutur Tisha.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan