Dari kasus ini Bambang Soesatyo berpendapat, sudah saatnya Pemilu maupun Pilpres menggunakan sistem e-Voting. Ini upaya menghindari duplikasi e-KTP.
”Untuk itu, para stakeholders di bangsa ini sudah sepatutnya memikirkan Pemilu lewat e-voting ke depan,” usul penulis buku Skandal Gila Bank Century itu.
Politisi Partai Golkar itu, memang mengakui sistem e-voting, belum bisa diterapkan pada Pemilu 2019, karena dibutuhkan waktu lama untuk menyusun sistem tersebut.
Namun, untuk memudahkan proses tersebut, para pengambil kebijakan sudah saatnya menjejaki hal itu, karena dengan sitem e-voting mampu menghemat banyak hal, seperti pengadaan bilik suara, surat suara, tinta hingga recruitment saksi-saksi.
”Tapi sudah harus dijajaki. Dari sisi penghematan anggaran, transparansi sangat baik. Ini tantangan tapi harus kita mulai, karena BPPT sudah melakukan, dan berhasil dilakukan dalam pemilihan kepala desa di beberapa desa di Jawa Timur,” pungkasnya. (hrm-rba/fin/ful/ign)