DPRD Dorong Pemkot Bandung Percepat Perekaman KTP Pada Generasi Z dan Millenial

JABAR EKSPRES – Menyoal 15.000 pemilih potensial yang belum miliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dorong Pemerintah Kota (Pemkot) agar mempercepat perekaman dan kepemilikan hal tersebut.

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan menuturkan, hal ini guna menaikan tingkat partisipasi pemilih di Kota Bandung yang pada tahun 2019 mencapai 86,5 persen.

“Kita berharap angka partisipasi masyarakat Kota Bandung yang sebelumnya di angka 86,5 pada tahun 2019 itu bisa naik,” kata Tedy Rusmawan.

BACA JUGA: Disdukcapil Kota Bandung Akan Akselerasi 15.000 Pemilih Belum Miliki e-KTP

Berkaitan dengan tujuan tersebut, Pemkot Bandung lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) baru meluncurkan inovasi bertajuk Kadoku Jempol. Hal ini diperuntukan sebagai program jemput bola perekeman e-KTP pada siswa-siswa SMA, SMK, dan sederajat yang ada di Kota Bandung.

Menanggapi hal tersebut, dirinya mengapresiasi terkait program yang dilakukan oleh Pemkot Bandung dalam menyasar pemilih potensial yaitu siswa SMA, SMK, dan sederajat yang akan berumur 17 tahun sebelum Februari 2024.

“Kami (DPRD Kota Bandung) mengapresiasi terkait inovasi Kadoku Jempol atau rekaman e-KTP secara jemput bola kepada siswa siswi SMA maupun SMK,” ungkapnya.

BACA JUGA: Potensi Permintaan Bahan Pangan di Kota Bandung Meningkat 15 Persen

Dengan adanya inovasi ini, dirinya berharap, tingkat partisipasi masyarakat Kota dalam pemilu tahun 2024 bisa menyentuh angka 90 persen sesuai target capaian.

“Target kita mencapai 90 persen pada tahun 2024. Dengan program tadi ini bisa meningkatkan partisipasi dari anak-anak muda kita khususnya generasi millenials dan gen z,” paparnya.

Dengan hal ini, dirinya meminta agar Disdukcapil Kota Bandung bisa memasifkan inovasi tersebut. Selain itu juga, diharapkan bisa menyasar seluruh sekolah SMA, SMK, dan sederajat yang ada di Kota Bandung.

“Kami minta hal ini terus dilakukan ke semua sekolah kita baik SMA, SMK maupun MA,” pintanya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan