MAKASSAR– Pelatih Kepala PSM Makassar, Robert Rene Alberts mewaspadai maraknya isu pengaturan skor atau hasil pertandingan di Liga 1. Terlebih, kondisi itu semakin menguat jelang penutupan kompetisi tertinggi Liga 1 2018.
Menurut Robert, praktik kecurangan ini bisa saja menyasar jajaran pemain yang ada di timnya. Mengantisipasi pemainnya terkontaminasi dengan praktik kecurangan tersebut, Robert mengaku sudah menyiapkan kiat khusus.
“Kalau kami tahu ada pemain yang masuk dalam ‘zona bahaya’, kami harus segera rotasi pemain ini untuk melindungi dia supaya tidak terlibat,” kata Robert di Makassar, Jumat (7/12).
Praktik curang yang melibatkan orang-orang tak bertanggung jawab, telah menjadi bagian dari perjalanan karir Robert sebagai pelatih. Bukan hanya di Indonesia, klub di berbagai belahan negara Asia yang pernah dilatihnya pun, kerap mendapat situasi seperti itu.
Robert menyebut pengalaman soal upaya pengaturan skor didapat saat menangani sekian banyak tim di Malaysia, Singapura, hingga Thailand. Kata Robert pemain dengan terang-terangan ditawari suap untuk pengaturan hasil pertandingan.
“Saya belajar banyak dari situ, supaya ada pencegahan-pencegahan yang bisa saya lakukan. Saya mempelajari metode mereka, bagaimana mereka mendekati dan menggunakan pemain,” ungkap pelatih berkebangsaan Belanda ini.
Kondisi itulah yang diakuinya wajib diperangi dan diantisipasi. Tujuannya jelas untuk kebaikan dalam ranah persepabolaan Indonesia. PSM akan menghadapi PSMS Medan, dalam laga penutup kompetisi di Stadion Mattoanging, Minggu (9/12) mendatang. Laga krusial dalam menentukan juara ini yang diwaspadai Robert menjadi sasaran para pelaku pengaturan skor. (rul/JPC/drx)