LEMBANG – Pendidikan karakter melalui Jabar Masagi terus disosialisasikan. Harapannya, awal 2019 mendatang mulai ada proses pengaplikasian Jabar Masagi di sekolah.
Dari pantauan, unsur pendidikan dari empat wilayah: Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi ikut dalam sosialisasi Jabar Masagi wilayah Bandung di Grand Hotel Lembang, Kabupaten Bandung Barat. FGD tersebut bagian dari sosialisasi Jabar Masagi setelah diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Cirebon.
Jalannya FGD wilayah Bandung berjalan cukup atraktif. Para guru diajak untuk berbaur bersama murid untuk melakukan sejumlah games nilai-nilai kebaikan. Tidak hanya itu, jalannya diskusi juga banyak mendengarkan kepentingan siswa sebagai objek program Jabar Masagi.
Wakil Ketua Tim Persiapan dan PelaksanaanJabar Masagi Dinas Pendidikan Jawa Barat Firman Oktora mengatakan, para peserta terdiri dari Kepala sekolah, guru, siswa, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Tata Usaha, Pengawas hingga Komite Sekolah. ”Intinya, kami berharap tahapan sosialisasi tersebut bisa tersampaikan dengan baik. Program pendidikan karakter Jabar Masagi ini bukan untuk sehari atau dua hari,” kata Firman kepada Jabar Ekspres, di sela-sela sosialisasi, kemarin.
Karena belum semua elemen pendidikan di Jawa Barat familiar dengan Jabar Masagi, maka para peserta pun diminta narasumber sekaligus tim perumus Jabar Masagi Erwan Nizwarudin M, PubPol MGt memetakan masalah non akademis dalam ekosistem sekolah. Baik itu siswa, guru hingga kepala sekolah.
Dari empat kelompok yang melakukan diskusi, ada beberapa masalah yang kerap muncul. Seperti kesiangan ke sekolah. Kasus kesiangan dinilai menjadi hal yang umum terjadi di sekolah.