Proyek KCIC Dikeluhkan Warga

”Pada awalnya mereka janji warga kita akan dijadikan pe­kerja di proyek. Tapi tadi orang Cina perwakilan proyek, bilang warga kita hanya bisa jadi pe­kerja kasar, seperti tukang pembersih lahan sebelum proyek dimulai,” katanya.

Sementara di RW 13 Kelurahan Baros yang juga terdampak proyek KCIC, warga mengeluh­kan bisingnya pemasangan paku bumi dan proses penger­jaan lainnya, yang bahkan ber­langsung hingga tengah malam.

”Kalau berisik ya jelas meng­ganggu, apalagi kalau malam hari, karena pengerjaan kadang sampai jam 12 malam. Ya mau bagaimana lagi, hanya bisa maklum. Kami hanya minta mereka memperhatikan war­ga sekitar,” ungkap Suprapto.

Sedangkan Lurah Utama, Neneng Mastoah mengklaim pihaknya sudah menekankan pihak KCIC agar mempeker­jakan warga Cimahi. Namun untuk jumlahnya, itu akan dikoordinasikan lagi dengan pihak KCIC maupun warga.

”Saya lebih menekankan penyerapan tenaga kerja war­ga sekitar harus ada. Baik se­curity atau (pekerja) non spe­sifikasi. Kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan kuota me­reka (KCIC),” ucapnya singkat.

Selain di Kelurahan Utama, ada dua kelurahan lainnya yang akan dilewati proyek KCIC, ya­kni Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Cibeber. Total ada 304 bidang tanah yang terkena imbas dari pembangunan itu dengan dana untuk pembeba­san mencapai Rp278 miliar.

Sementara itu Pelaksana teknis pembangunan KCIC, Keikei Chen menolak untuk diwawancara.(ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan