BANDUNG– Usai Persib ditahan imbang Perseru 2-2, Jumat (23/11), di I Wayan Dipta, membuat gelar juara harus direlakan bagi klub lain. Mereka hilang fokus di menit-menit akhir hingga kebobolan dan gagal menang. Situasi yang sama pernah berulang dialami Maung Bandung, ketika kehilangan poin atas PS Tira (1-1) di awal musim dan Barito Putera di pertengahan musim (2-2).
Manajer Persib pun menggarisbawahi, bahwa kejadian tersebut adalah kesalahan sama yang dilakukan. Dia berharap kondisi serupa adalah yang terakhir dan tidak lagi dilakukan pada laga selanjutnya melawan Persela dan Barito Putera.
“Apa boleh buat itu di menit-menit akhir. Itu bukan sekali dua kali dan pernah kejadian. Saya harap jangan sampai terulang lah dan seharusnya pelatih juga beri instruksi lagi,” ujar Umuh dikutip simamaung.com, kemarin.
Hasil seri tersebut, menurut Umuh memupuskan asa Maung Bandung untuk meraih trofi. Hanya enam poin maksimal (56 poin) yang kini bisa diraih Persib sementara mereka masih tertinggal empat poin dari sang pemuncak klasemen PSM.
“Bukan tipis lagi, tapi tidak mungkin kita jadi juara, tidak mungkin. Kita tadinya di setiap pertandingan dapat tiga poin. Pemain seharusnya lebih waspada, tapi sulit, apa boleh buat,” katanya.
Laga sisa melawan Persela dan Barito Putera bakal dijadikan ajang pertaruhan tiket ke kompetisi Asia musim depan. Indonesia mendapatkan jatah tiga klub, namun posisi tiga klasemen rawan tersisih. Pasalnya menurut catatan statistik juara Indonesia kerap kesulitan menembus Liga Champions Asia di babak permulaan.
“Semoga dua kali lagi pertandingan kita menang yah. Permainan semalam juga sebenarnya lebih baik dari sebelumnya, tadi saya tekankan kepada pemain agar tidak down. Saya bilang ke pemain, lupakan ini, fokus saja ke depan,” beber Umuh.
Sementara itu, Pelatih Persib, Mario Gomez meminta anak asuhnya untuk segera bangkit usai menjalani tiga laga tanpa kemenangan. Pelatih berkebangsaan Argentina itu bertekad membawa timnya meraih poin penuh saat jumpa Persela Lamongan pada laga pekan ke-33 Liga 1 2018.