BANDUNG – Menyongsong revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan superkomputer, kendaraan tanpa awak, robot pintar dan rekayasa genetik dinilai mampu memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Akan tetapi, terdapat aspek-aspek yang perlu disiapkan agar revolusi industri generasi keempat tersebut tidak berdampak negatif terhadap peran manusia dalam kehidupan.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan International Conference on Sustainable Collaboration In Business, Technology, Information and Innovation (SCBTII) ke-9 yang diselenggarakan Telkom University di el-Royal Hotel, Kota Bandung.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kemahasiswaan Telkom University Rina Pudjiastuti menyatakan, terdapat tiga aspek yang perlu disiapkan Perguruan Tinggi (PT) dalam menyongsong revolusi industri 4.0. Rina menyebut, persiapan yang perlu dilakukan antara lain adalah program edukasi bagi mahasiswa, pembentukan keahlian dari civitas akademik dan program positif yang terstruktur.
Dikatakan dia, saat ini Telkom University tengah menyusun kurikulum yang dinilai mampu menyongsong revolusi industri 4.0. Pasalnya, era industri generasi keempat tidak hanya berkaitan dengan teknologi dan kompetensi mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa harus bisa memiliki kemampuan beradaptasi dan soft skill yang baik.
”Artinya mampu belajar terus menerus secara mandiri, kemudian juga inovasi harus muncul, sehingga kurikulum harus disesuaikan. Kalau sebelumnya hanya 10 persen mata kuliah yang mendukung soft skill, kita naikan jadi 15-20 persen,” kata Rina di Bandung, kemarin.
Karena revolusi industri 4.0 cenderung menuju era digital, maka yang harus menjadi perhatian semua stakeholder, khususnya Telkom University ialah adanya program distance learning atau pembelajaran jarak jauh. Sehingga, mahasiswa tidak hanya terpaku dengan kegiatan pembelajaran dalam kelas, melainkan bisa dari mana saja.
Dikatakan Rina, permasalahan lainnya yang perlu ditingkatkan adalah berkaitan dengan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, dalam memyambut revolusi industri 4.0, peningkatan kualitas dosen maupun pengajar juga menjadi hal mendasar yang perlu ditingkatkan.