“Saya yakin dengan dikukuhkannya bunda literasi peningkatan budaya baca di seluruh lapisan masyarakat akan lebih cepat. Ibu-ibu lebih dekat dengan masyarakat. Dan tahu kebutuhan masyarakat itu sendiri. Ibu-ibu juga punya banyak inovasi. Kita berharap inovasi tersebut dapat memberikan informasi tambahan pelengkap,” pungkasnya.
Sementara itu, Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil menjelaskan, berdasarkan studi Most Littered Nation In the World 2016 minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara.
Atalia menegaskan, pihaknya akan konsentrasi pada program pengembangan budaya baca dan pembudayaan perpustakaan. Salah satunya melalui pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar yang memiliki fungsi edukatif, informatif, rekreatif, riset dan penelitian.
Ia mengungkapkan, saat ini program yang sudah berjalan adalah pojok baca yang sudah diterapkan di masyarakat, baik itu yang ditempatkan di rumah maupun posyandu.
“Pada dasarnya kita ingin mendorong minat baca. Kita akan menyusun program-program baru. Saat ini program yg sudah berjalan adalah pojok baca, yang sudah diterapkan di masyarakat, baik itu yang ditempatkan di rumah maupun posyandu,” papar Atalia. (and/adv)