NGAMPRAH– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat masih kekurangan jumlah petugas kebersihan khususnya para petugas penyapu jalan yang sehari-hari bertugas di UPT Kebersihan. Rutinitas mereka memang memiliki pekerjaan berat dan tanpa hari libur harus dilakoni setiap harinya.
Tercatat sebanyak 15 petugas yang ada harus menyapu sampah yang berada di jalan-jalan protokol termasuk sampah yang berserakan di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat.
“Saat ini jumlah personel penyapu ini memang masih kekurangan bila dibandingkan dengan luas wilayah yang harus dibersihkan. Bahkan, petugas yang kami miliki saat ini terbagi lima di Lembang dan sepuluh di Padalarang. Idealnya per 500 meter itu satu petugas, makanya dengan 15 petugas itu masih kekurangan sehingga kami mengajukan penambahan petugas,” kata Plt Kepala UPT Kebersihan KBB Rudi Huntadi di Padalarang, kemarin.
Rudi menyebutkan, usulan penambahan itu menjadi prioritas karena petugas yang saat ini hampir tidak pernah merasakan libur. Apalagi, ketika ada kegiatan pada saat akhir pekan Sabtu atau Minggu di Kompleks Pemda KBB, maka yang membersihkan sisa-sisa sampahnya adalah petugas sapu dari UPT kebersihan. Karena itu, banyak dari mereka yang mengaku terbebani karena di hari Minggu yang semestinya istirahat tapi tetap masuk.
Padahal, pekerjaan tetap mereka adalah menyapu sampah di jalan-jalan protokol mulai dari Jalan Simpang Padalarang, Tagog, Cihaliwung, Gedung Lima, dan kawasan di sekitar underpass. Tapi, ketika ada acara di pemda, selesai mengerjakan tugas pokoknya tersebut, mereka lalu mendapatkan tugas tambahan membersihkan area kompleks pemda. Sementara, tidak ada insentif bagi mereka selain gaji yang diterima tiap bulan Rp 2 juta.
“Biasanya kalau tidak ada acara di pemda pada hari Minggu petugas itu hanya menyapu jalan di pagi dan sore, jadi siangnya bisa istirahat. Tapi kalau ada acara maka mereka full bekerja tapi tidak dapat uang lembur,” ucapnya.
Terkait usulan penambahan petugas, pihaknya sudah mengajukan sebanyak 25 orang. Jumlah itu terdiri dari sopir empat, kernet 12, dan sisanya adalah petugas penyapu jalan. Mereka akan mendukung armada truk sampah 39 truk, empat Armada Pengangkut Sampah Liar (APSL), dan 10 pengangkut sampah jenis motor kaisar. Jumlah itu pun masih kalah banyak dari Kota Cimahi yang walaupun tiga kecamatan tapi punya petugas penyapu jalan sebanyak 200 orang.