SOREANG — Datangnya musim hujan membuat Pemerintah Kabupaten Bandung harus mewaspadai terjadinya bencana banjir dan longsor, sebab, dari catatan kejadian sebelumnya beberapa daerah sering mengalami bencana tersebut.
Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengungkapkan, untuk mengantisipasi ini pihaknya telah melakukan himbauan kepada para Camat dan Kepala Desa, maupun pihak BPBD Kabupaten Bandung, agar antisipasi terjadinya longsor dan banjir.
“Saya sudah himbau kepada para Camat dan tingkat kades-kades agar selalu waspada terhadap longsor dan banjir yang sering terjadi di kabupaten Bandung. Namun harus lebih di waspadai terjadinya longsor jangan sampai ada korban jiwa,” kata Dadang saat di wawancara di Rumah Dinas, kemarin (1/11).
Selain itu, dibeberapa titik terdapat lahan kritis, seperti rumah yang berada di bawah tebing. Sehingga, harus diantisipasi jika terjadi longsor.
Di wilayah Utara dan Selatan, seperti di Kertasari, Ciwidey, Cipelah, dan Pangalengan dan Bandung Utara sering longsor, sedangkan banjir sering terjadi Rancaekek, Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, Majalaya dan Ciparay,kata Dadang.
Untuk memilnimalisir korban Dadang mengklaim pihaknya telah menyiagakan personil BPBD dengan dibantu unsur TNI/Polri dan elemen masyarakat. Bahkan, seluruh Kecamatan sudah di Instruksikan harus waspada bencana.
Dia menuturkna, meski datangnya bencana merupakan musibah dari yang maha kuasa, Namun, sebagai manusia berusaha mengantisipasi sudah menjadi keharusan. makanya secara preventif navigasi bencana oleh para relawan terus disisir daerah yang rawan terjadi banjir bandang.
“Saya sudah lihat di wilayah Majalaya yang terkena banjir bandang, sehingga kami bersama TNI di sektor 6, langsung melakukan pengerukan, namun keburu hujan, tetapi pengerukan hampir selesai 70 persennya di wilayah Padaulun Majalaya,” terangnya.
Dadang menerangkan, pengerukan sendiri di wilayah Padaulun sedalam 3 meter, namun untuk pelebaran dan pelurusan sungai dilaksanakan oleh swadaya masyarakat. padahal seharusnya pengerukan sudah menjadi tanggung jawab BBWS.
Pihak bbws hanya mengirim bekunya saja, sedangkan untuk solar dan makan minum sendiri dilakukan oleh swadaya masyarakat dan TNI,”kata dia.
Saat ditanyakan terkait danau retensi di beberapa kecamatan, Dadang juga menjelaskan, di kecamatan Baleendah wilayah Cieunteung danau retensi sedang berjalan, sedangkan kecamatan Majalaya seluas 3 hektar, Kecamatan Ibun seluas 10 hektar masih pembebasan lahan, dan di wilayah Kecamatan Rancaekek sudah pembebasan lahan.