BANDUNG – Kota Bandung kini memiliki destinasi wisata baru setelah diresmikannya Museum Kota Bandung yang berada di Jalan Aceh atau tepatnya bersebelahan dengan gedung pusat Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung. Museum tersebut berisi tentang budaya dan sejarah perjalanan kota berjuluk Paris Van Java sejak 1810 hingga kini.
Bangunan berusia 98 tahun bekas Sekolah Taman Kanak-Kanak (Frabelschool) ini dibangun Loge Sint Jan, salah seorang anggota kelompok Vrimerselarij (Freemasonry) Bandung.
Di Museum Kota Bandung, pengunjung juga bisa mempelajari dan mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai perubahan bangunan dan perkembangan Kota Kembang.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, museum merupakan etalase dari peradaban dalam kehidupan, dimana semua orang bisa mencari tahu beebagai perjalanan yang telah dilalui. Dia mengaku sangat bersyukur dengan peresmian tersebut lantaran bisa menjadi wahana edukasi bagi masyarakat.
“Alhamdulillah sekarang kita memiliki museum baru dan Mang Oded berharap museum ini bisa menjadi sebuah wasilah untuk menambah media masyarakat dalam menghimpun informasi pengetahuan serta tentang Bandung,” kata Oded di Bandung, kemarin (31/10).
Dia mengatakan, dengan melakukan kunjungan ke museum, masyarakat akan memasuki jendela pengetahuan dari berbagai era dan zaman. Bahkan, museum merupakan sarana bagi masyarakat untuk mendapat pengetahuan tak terbatas.
“Dari tahun 1810 sampai hari ini bukti sejarahnya masih ada semua. Mudah-mudahan jadi pengetahuan bagi masyarakat, termasuk Mang Oded bisa mengetahui seperti apa Bandung dari awal,” kata dia.
Diharapkan Oded, museum tersebut ke depannya bisa menarik minat wisatawan berkunjung lantaran adanya ketertarikan untuk mengetahui sejarah Kota Bandung. Namun begitu, diresmikannya museum tersebut bukan tanpa kendala karena proyek yang digagas tahun 2015 tersebut sempat tertunda dan baru terealisasi akhir 2018.
Semantara itu, Ketua Museum Kota Bandung, Hermawan Rianto menyebut, proses pengumpulan materi museum dan anggaran menjadi kendala yang dihadapi pihaknya hingga membuat peresmian mengalami keterlambatan.
Akan tetapi, adanya pendanaan dari Djarum Foundation dinilai sangat membantu menyelesaikan pembangunan serta peresmian Museum Kota Bandung.
Untuk itu, Hermawan menghaturkan rasa syukur pada Djarum Foundation karena telah membantu berbagai kendala sampai akhirnya penandatanganan prasasti dan peresmian museum tersebut bisa terealisasi.