Keluarga Berharap Mukjizat

Dikatakan Asep, sebelum kejadian rencananya Vivian hendak ke Pangkal Pinang untuk urusan bisnis bertemu dengan kliennya, Wali Kota. Sebagai informasi sejak beberapa tahun terakhir Vivian bekerja di bidang bisnis development.

”Dia bergerak di bidang bisnis development mau ketemu wali kota. Karena dulu kerjanya di AIESEC tugasnya ke Luar Negeri,” ungkapnya.

Asep menambahkan, jika sosok Vivian merupakan anak yang cerdas dan energik. Di sekolahnya pun sering mendapat ranking satu. Lebih lanjut dia menyebutkan saat ini kedua orangtuanya, Neuis Marpuah, 45, dan Nandang Suratman, 53, tengah berada di perjalanan dari Cihaurbeti, Banjar menuju ke Bandung. Kemudian hendak berangkat ke Jakarta.

Dirinya, tengah menunggu kedua orangtua Vivian dan langsung akan berangkat ke Jakarta untuk memastikan kondisi korban yang merupakan lulusan Fikom Unpad. Dengan harapan keponakannya itu, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara masih selamat.

”Saya menunggu kedua orangtua Vivian dari banjar dan langsung mau ke Jakarta untuk memastikan. Kami berharap, Vivian masih selamat,” harapnya

Camat Margahayu Mohamad Isak membenarkan jika salah seorang korban pesawat Lion Air yang jatuh kemarin merupakan penduduk yang tinggal di Komplek Taman Kopo Indah I. Meski begitu setelah diselidiki korban tersebut baru menikah dengan istrinya Lina satu tahun dan tinggal di mertuanya di Taman Kopo Indah.

”KTP-nya itu bukan Margahayu karena baru satu tahun menikah dan tinggal di Margahayu. Keluarga korban berada di Bekasi,” jelas Isak saat dihubungi wartawan.

Isak mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan diketahui jika rumah yang ditinggali oleh korban di Taman Kopo Indah No 1 merupakan milik mertua korban. Korban diketahui telah menikah dengan Lina Karlina, anak dari mertuanya sejak satu tahun lalu.

”Saya sedang di rumah korban ternyata di sini (rumah) mertua korban. Berdasarkan keterangan asisten pembantu rumah tangga, korban menikah satu tahun dengan Lina Karlina. Sementara keluarga korban di Bekasi,” Jelas Isak

Dia menuturkan, KTP yang digunakan korban sementara bukan menggunakan KTP Margahayu karena baru satu tahun menikah. ”Ke Pangkal Pinang itu mau dinas. Untuk sementara bukan domisili di sini, ini (rumah) mertuanya. Berangkat sendiri dari Jakarta menuju Pangkal Pinang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan