BANDUNG – Tiga warga Bandung, turut jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, kemarin (29/10). Mereka adalah Vivian Hasan Afifa, 23, Muhammad Lutfi Nurramdani, dan Dicky Jatnika.
Ketiga nama itu masuk dalam manivest pesawat yang jatuh pukul 07.40. Keluarga korban berharap adanya mukjizat dari sang pencipta, sehingga keluarga mereka bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Di tiga rumah duka berbeda warga sudah mulai berdatangan untuk berbelasungkawa, seperti terlihat di rumah orang tua Dicky Jatnika di Kebon Kangkung, Kiaracondong. Bahkan terlihat Camat Kiaracondong, Lurah Kebon Kangkung, Kapolsek Kiaracondong sudah mendatangi rumah orang tua korban.
Ayih Karningsih, 61, tante Dicky, mengatakan sangat terpukul dan kaget ketika mendangar kabar tersebut. Semua keluarga berharap adanya mukjizat dan Dicky dan penumpang lain selamat. Atau segera ditemukan.
”Iya mudah-mudahan ada mukjizat dari Allah. Saya sangat sedih dan kaget mendengar kabar itu dari orang tua korban,” kata Ayih di rumah orang tua korban di Binong Kidul No 59, RT 3 RW 3 Kota Bandung, kemarin (29/10).
Menurut cerita, korban akan dinas di Pakal Pinang, berangkat pukul 04.00 dari Jakarta. Sedangkan istri dan dua anaknya tinggal di Jakarta. ”Anaknya Dicky dua putra semuanya tinggal di Jakarta daerah Pamulang. Dicky ini lulusan Unpad dan Unisba Bandung,” ujarnya.
Sedangkan, Dicky dan keluarga terkahir kali ke Bandung bulan lalu. Karena menjenguk kakaknya yang sakit di Bandung.
Korban lainnya masih alumni Unpad, Vivian Hasan Afifa, 23, dan Muhammad Lutfi Nurramdani. Vivian tinggal di rumah orangtuanya di Komplek Griya Bandung Asri (GBA) Nomor 1, Kecamatan Bojongsoang dan Muhammad Lutfi Nurramdani tinggal di Komplek Taman Kopo Indah 1 Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.
Asep Ridwan, 49, Uak Vivian mengungkapkan pihak keluarga baru mengetahui adanya pesawat jatuh di media massa. Kemudian, pihaknya mencari informasi terkait keponakannya yang tengah berangkat menggunakan pesawat.
”Pertama tahu dari media massa tentang pesawat jatuh. Kemudian ternyata keponakan saya ada disitu dan melihat daftar penumpang tertera nama keponakan saya. Dan langsung mencari informasi lain memang benar adanya seperti itu,” Jelas Asep saat ditemui Jabar Ekspres di rumah duka di komplek GPA Bojongsoang, kemarin (29/10).