BANDUNG – Untuk masalah pengelolaan lingkungan Kecamatan Rancasari ternyata sudah banyak memiliki pengalama. Bahkan, kecamatan ini disebut sebagai kecamata ramah lingkungan.
Camat Rancasari, Sri Kurniasih mengatakan, Rancasari sudah sejak lama menerapkan prinsip pengelolaan lingkungan yang terstruktur dan masif hingga ke level kewilayahan terkecil.
Wilayah yang berpenduduk 66 ribu jiwa ini hampir seleruh warganya sudah melakukan pola pemilahan sampah. Bahkan, sampah yang dipilah menjadi lima kategori.
’’Kita memiliki istilah sampah organik, sampah guna ulang, sampah yang dapat didaur ulang, sampah residu, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),”jelas Sri ketika ditemui kemarin. (24/10).
Menurutnya, program yang sudah dilakukan sejalan dengan program pak Wali Kota yakni Gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan).
Program pemilahan lima kategori sampah, sudah berlangsung sejak 2017 lalu. Berawal dari semangat untuk menjadikan kantor kecamatan Rancasari sesuai dengan program eco office. Karyawan karyawati kecamatan sudah memilah di rumah masing-masing.
“Kami pun sudah menyosialisasikannya kepada masyarakat. Kantor kami bahkan menjadi pusat edukasi masyarakat. Anak-anak PAUD atau TK biasanya datang ke untuk pengenalan lingkungan,” katanya.
Selain itu, untuk edukasi anak-anak bermain termasuk mempelajari pengolahan sampah. Sebab, pihaknya sudah ada alat pengelolaan sampah untuk membuat biopori dan komposter sampah.
Untuk menyukseskan program ini, pihaknya sudah mendorong setiap RW agar ada pemilahan lima kategori sampah. Bahkan Kecamatan Rancasari mendorong RW membangun bank sampah.
“Kami sudah punya empat kawasan bebas sampah di empat RW di Kelurahan Manjahlega dan Derwati. Targetnya semua RW jadi kawasan bebas sampah,” kata dia.
Untuk mendukung program itu, pihaknya akan meresmikan sejumlah gerakan pada 6 November 2018 mendatang yang salah satunya adalah gerakan Kang Pisman.
“Harapannya dalam gerakan pemilahan sampah terutama sekarang ada gerakan Kang Pisman partisipasi masyarakat bisa semakin meningkat sehingga semakin banyak kawasan bebas sampah di wilayah kami,” imbuh Sri. (yan)