BANDUNG – Fakultas Ilmu Terapan Telkom University berhasil menciptakan alat pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi tepat guna dengan diberi nama Tempat Olah Sampah Setempat Terpadu Mandiri Sabilulungan (TOSS TMS)
Dosen Ilmu Terapan Agus Gandapermana mengatakan, TOSS telah dilakukan penelitian sejak 2014. Bahkan, untuk versi pertama sudah dimanfaatkan oleh Kecamatan Pacet yang datang langsung membeli alat tersebut.
Menurutnya, keunggulan alat TOSS dari hasil pembakaran bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Bahkan, untuk panas pembakaran bisa diatur untuk membakar sampah organik menjadi pakan ternak.
’’ Dengan panas yang telah diatur suhunya, sampah organik dipanaskan itu dicampur dengan nutrisi yang kemudian bisa di cetak jadi pakan ternak,”jelas Agus ketika ditemui kemarin. (21/10).
Selain itu, untuk efesiensi TOSS menganut prinsip berbasiskan energi terbarukan, Sebab untuk menggerakan mesin ini dibutuhkan bahan bakar berupa solar dan air dengan perbandingan 1 liter solah dan 4 liter air. Sehingga, memiliki biaya operasional murah ketika dioperasikan.
Dia menuturkan, dengan diciptakan alat ini harapannya bisa menuntaskan masalah sampah secara mandiri. Sehingga, tidak perlu dengan melakukan pengangkutan menggunakn truk.
Agus mengutarakan, untuk mengelola sampah secara mandiri ini pihaknya juga menerapkan disalah satu komplek Perumahan Buah Batu. Namun, untuk kapasitas harus menggunakan mesin dengan kapsitas volume 300 Kilogram (Kg) Sebab, di komplek perumahan tersebut jumlah penghuninya ada sekitar 400 orang.
’’Dengan cara swadaya akhirnya komplek perumahan buah batu dapat mengelola sampah secara mandiri, kalau dulu sampah diangkut seminggu 2 kali dan menyebabkan penumpukan,”kata dia.
Agus menyebutkan, saat ini, pihaknya sudah menciptakan TOSS dengan berbagai kapasitas dari 300 Kg sampai 50 Kg. Bahkan, untuk pengembangan pihaknya sedang melakukan penelitian untuk menciptakan alat olah sampah khusus medis dengan sistem robotik.
Dalam kelanjutan penelitiannya, pihak akademik juga bekerjasama dengan litbang TNI dalam program Citarum Harum untuk pengembangan dan pengujian TOSS. Sehingga, rencanannya alat ini akan mendapat sertifikasi dan kemungkinan besar akan diproduksi masal oleh Pindad.
Sementara itu, Dekan Telkom University Teguh Widodo mengatakan, Diciptakan alat ini sebagai bentuk pengabdian hasil karya ilmiah untuk masyarakat berbasis Information Comunication Technology (ICT).