BANDUNG – Setelah uji coba selama dua pekan, Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Polrestabes Bandung menetapkan rekayasa jalan di sejumlah titik kemacetan, Selasa (16/10) selasa lalu.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bersama Kepala Dinas Perhubungan, Didi Didi Ruswandi dan Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, AKBP Agung Reza melakukan pemantauan langsung proses rekayasa disejumlah titik.
Titik pertama yaitu di penutupan jalan menuju Jalan Cisangkuy dari Jalan Diponegoro dengan pembatas jalan water barrier. Sehingga pengendara yang akan menuju Jalan Cisangkuy harus berputar balik di depan kantor RRI atau Pusdai.
Titik kedua, penutupan U Turn di Jalan Sentot Alibasa. Dengan begitu, pengguna jalan tidak bisa lagu berputar arah di jalan tersebut.
Perubahan lainnya yaitu di Jalan Setiabudi. Mulai dari depan Rumah Mode hingga pertigaan Jalan Karangsetra dipasangi pembatas jalan menggunakan ‘traffic cone’.
Rekayasa juga diterapkan di Jalan Dr Rum satu arah sampai pertigaan hotel Imperium (Jalan Dr Cipto). Dari arah Dr Wahidin tidak diperkenankan belok kanan ke arah Jalan Pasir Kaliki. Sedangkan, pengendara dari arah Dr Susilo menuju Dr Rum atau Jalan Pasir Kaliki harus melewati Jalan Dr Radjiman terlebih dahulu.
Di Jalan Natuna menuju Jalan Sunda, tepatnya setelah Rumah Makan Sambel Hejo diberi rambu dilarang melintas (Verboden). Sehingga pengendara dilarang menuju Jalan Sunda. Pengendara diberi arah yang akan menuju jalan Sunda untuk melewati jalan Van De Venter.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, rekayasa jalan tersebut untuk membenahi arus sehingga meminimalisir kemacetan.
Menurutnya, jika rekayasa tersebut dinilai berhasil, maka akan dipermanenkan. Namun, untuk bentuk rekaysanya rata-rata kanalisasi dan perubahan arus. Sehingga, jika berhasil, bisa dipermanenkan.
Yana mengimbau, para pengguna kendaraan mematuhi peraturan lalu lintas agar arus lalu lintas tetap lancar. Yana juga berharap, warga bisa mulai beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi ruswandi mengatakan, pemantauan ini untuk melihat kembali kondisi secara langsung di lapangan.