BANDUNG – Persib Bandung tidak terima dengan sanksi terhadap pihaknya yang diberikan Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono menyebutkan ada keganjilan dari sanksi yang diberikan Komdis PSSI terhadap pihaknya. Menurutnya, setelah dicermati sanksi tersebut, ada beberapa keganjilan.
Kuswara menjelaskan, ada beberapa poin keputusan Komdis PSSI yang penuh keganjilan, salah satu diantaranya adalah tidak pernah mengundang pihak-pihak yang relevan di tubuh menajamen klub. Tidak diundanganya pihak manajemen klub membuat duduk permasalahan hanya berada di satu pihak.
”Seharusnya, manajemen (klub dalam hal ini) Persib juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan secara rinci terkait permasalahan yang ada,” ungkap Kuswara melalui sambungan telepon kepada wartawan, Selasa (2/10).
”Selama ini, piak-pihak relevan seperti, Panpel, dan pemain tidak pernah diundang Komdis untuk menjelaskan duduk persoalan seperti apa,” sambung Kuswara.
Pada intinya, pihaknya keberatan dengan semua sanksi yang diberikan Komdis PSSI. ”Adanya putusan Komdis pihak Persib Bandung keberatan, dalam arti putusan itu tidak mencerminkan rasa keadilan. Kemudian bahwa seharusnya Komdis di dalam memutus harus melihat permasalahan secara komprehensif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kuswara juga mengaku pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap sanksi-sanksi yang diberikan oleh tim berjuluk Maung Bandung tersebut.
”Saat ini kami sedang pelajari kemungkinan besar untuk mengajukan banding terhadap persoalan itu,” tukasnya.
Seperti diketahui, Persib menerima badai hukuman pasca insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung saat tim berjuluk Maung Bandung itu menghadapi Persija Jakarta, 23 September 2018, lalu. Setidaknya ada sembilan hukuman untuk Persib Bandung yang diberikan Komdis PSSI itu.
Pelanggaran yang dilakukan Persib itu diantaranya, melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM (pert, melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas.
”Bagi saya jika ini resmi itu gila. Tentu ini terlalu banyak (hukuman) dan saya tidak mau bermain dengan situasi seperti ini, lebih baik tidak perlu bertanding,” ujar Pelatih Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez pada wartawan di Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin (2/10).