BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengkaji pemberlakuan aturan Ganjil-Genap di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk memecahkan masalah transportasi khususnya kemacetan di Kota Bandung yang dinilai kian parah.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengakui, memang harus ada terobosan terbaru untuk mengurangi bahkan mengurai kemacetan di Kota Bandung. Sebelumnya, sejumlah rencana dijalankan untuk mengurai kemacetan. Di antaranya peningkatan pelayanan angkutan umum, pembatasan lalu lintas dengan adanya aturan ganji-genap, dan peningkatan kapasitas jaringan jalan dan fasilitas pejalan kaki.
”Menurut survei, tiga tahun ke depan, kita bakalan susah keluar rumah karena di depan rumah saja bakalan terjadi kemacetan. Hal tersebut harus kita antisipasi dengan inovasi nyata,” papar Yana saat rapat dengan Dinas Perhubungan di Balaikota Bandung, kemarin (1/10).
Dia mengaku, kerap melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan untuk membahas solusi mengatasi kemacetan. ”Ini pertemuan kita yang ketiga. Saya mendukung secara penuh mengenai inovasi ini. Inovasi yang akan membuat Kota Bandung lebih baik,” lanjutnya.
Namun Yana mengingatkan Dinas Perhubungan untuk lebih memperhatikan infrastruktur terlebih dahulu sebelum menysosialisasikan program ini kepada masyarakat.
”Sebelumnya, harus ada perhatian mengenai infrastruktur. Perhatian kenyamanan penyandang disabilitas, busnya juga harus kekinian biar menarik dan tentunya harus memudahkan masyarakat. Sehingga pindah ke model transportasi publik,” bebernya.
Menurut data Dinas Perhubungan Kota Bandung, saat ini kendaraan roda dua di Kota Bandung sebanyak 1.251.080 unit. Sedangkan roda empat berjumlah 536.973 unit. Jumlah ini meningkat 11 persen per tahunnya dengan didominasi kendaraan pribadi sebanyak 98 persen dan kendaraan umum 2 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan, pihaknya tengah merancang sejumlah program untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Salah satunya, rekayasa di beberapa ruas jalan.
”Rencananya akan ada rekayasa lalu lintas di jalan Natuna dan Jalan Abdurahman Saleh yang dekat rel (kereta api). Di situ banyak sendatan, dan akan kita urai. Kita akan ujicobakan di jalan Natuna dengan alur satu arah. Jadi pengendara hanya bisa melintas dari Jalan Sunda ke Natuna, tidak untuk sebaliknya,” ungkap Didi.