Diminta Tingkatkan Pelayanan

”Tiga pesan tadi Insya Allah mampu membawa bapak/ibu bupati, wakil bupati, wali kota, wakil wali kota menjadi pemimpin yang teladan dan dicintai oleh rakyat di daerah masing-masing,” kata dia.

Sementara untuk menjaga komunikasi antara Gubernur/Wakil Gubernur dengan Bupati/Walikota, Emil merencanakan bersilaturahim ke setiap daerah tiga bulan sekali. Upaya ini sebagai langkah komunikasi Pemerintah Daerah Provinsi Jabar untuk mewujudkan Jabar Juara Lima tahun ke depan.

”Kita sudah komit, para Bupati/Walikota ini akan silaturahmi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur tiap tiga bulan sekali untuk menjaga silaturahim. Menjaga komunikasi bergilir dari daerah ke daerah, agar kita bisa menghargai dan menikmati keragaman budaya Jawa Barat, dimulai rencananya di Kota Bekasi,” sebutnya.

”Mudah-mudahan pola komunikasi yang baru ini akan menjaga harmonisasi. Sehingga Jabar Juara menjadi provinsi yang terbaik di Indonesia bisa kita wujudkan Lima tahun ke depan,” lanjutnya.

Emil berpesan agar ada sinkronisasi antara visi misi Pemerintah Pusat, dengan visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui semangat Jabar Juara Lahir Batin. Program-program pembangunan yang dilakukan hanya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat.

”Akan ada program-program yang akan dititipkan semata-mata untuk membuat rakyat kita sejahtera dan bahagia. Karena pada dasarnya rakyat bapak/ibu adalah rakyat kami juga. Dimana kebahagiaan mereka juga kebahagiaan kami juga,” ujarnya.

Pada acara pelantikan ini, Gubernur Emil juga menegaskan Jawa Barat harus tegak dalam Pancasila dan bingkai NKRI. Selain itu, nilai-nilai keagamaan juga perlu terus dipelihara.

”Kami menitipkan Jawa Barat harus tegak dalam Pancasila, Jawa Barat harus tegak dalam bingkai NKRI, Jawa Barat harus kuat dalam religiusitas,” jelas Emil.

Menurut Emil, menjadi seorang pemimpin saat ini tidak mudah. Karena setiap ucapan, tindakan, dan gestur seorang pemimpin akan menjadi perhatian masyarakat.

”Saya titipkan para pemimpin untuk mejaga lisan, karena hari ini lisan kadang-kadang dan bisa membawa petaka,” tutur Emil.

”Oleh karena itu, apa yang kita ucapkan tolong betul-betul datang dari pikiran yang sudah dipikirkan matang-matang. Jaga tindakan, karena setiap langkah kita, gestur kita akan ditafsir oleh masyarakat, sehingga menjadi pemimpin yang teladan itu tidak mudah,” pesannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan